Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ajak Anak Paham Makanan Berbahaya,Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buat Cairan Kunyit dan Soda Kue

Ajak Anak Paham Makanan Berbahaya, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buat Cairan Kunyit dan Soda Kue.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA
Dua cairan digunakan dua mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah mengajak siswa-siswi SD Muhammadiyah 24 Surabaya mendeteksi makanan berbahaya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sari kunyit dan air soda kue disebut spray ajaib untuk mendeteksi boraks dan pewarna makanan berbahaya.

Dua cairan itu digunakan dua mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah mengajak siswa-siswi SD Muhammadiyah 24 Surabaya mendeteksi makanan berbahaya.

Mereka menyemprotkan dua larutan tersebut ke beberapa sampel makanan maupun jajanan yang kerap dikonsumsi anak-anak.

Lewat Lentera Fotosintesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya Raup Medali Emas di Thailand

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Kenalkan Matematika Lewat Kuis dan Mainan

"Kami membuat larutan kunyit untuk pendeteksi makanan berbahaya, sedangkan air soda kue pendeteksi pewarna berbahaya seperti pewarna tekstil," kata Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Putri Widia Ningrum, di SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Jumat (22/2/2019).

Antusiasme terlihat dari siswa-siswi kelas IV hingga VI SD Muhammadiyah 24 Surabaya mengikuti praktik tersebut, mereka membawa makanan maupun jajan yang kerap dikonsumsi.

Universitas Muhammadiyah Malang Dapat Hibah Mobil Bioskop Keliling dari Kemendikbud

Setelah itu, mereka berkumpul berkelompok untuk menyemprotkan larutan kunyit maupun larutan soda kue.

"Bahan-bahannya mudah ditemukan, setelah disemprot ditunggu sekitar tiga menit nanti akan ketahuan jika semprotan kunyit berubah warna menjadi kecokelatan maupun kemerahan," kata Putri.

Putri berharap, dengan praktik ini anak-anak bisa memahami cara mendeteksi makanan yang berbahaya mengandung boraks maupun pewarna berbahaya.

"Kami ingin adek-adek bisa lebih milih makanan yang sehat," tutup Putri.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved