Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Sapi Mati Mendadak di Lamongan, Disnakeswan Sebut Karena Pakan Rumput Mengandung Pestisida

Kasus Sapi Mati Mendadak di Lamongan, Disnakeswan Sebut Karena Pakan Rumput Mengandung Pestisida.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Surya/hanif manshuri
Dua ekor sapi milik Suwardi yang mati mendadak, Kamis ,(31/01/2019) 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Masih ingat dengan kematian sapi di beberapa tempat secara misterius beberapa waktu yang lalu?

Meski hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar, namun dinas terkait memastikan kematian sapi tersebut bukan karena parasit darah atau Anthrax.

"Hasil lab sapi mati belum keluar. Tapi sudah dipastikan bukan parasit darah (antrax) atau penyakit menular," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Sukriyah pada TribunJatim.com, Jumat (22/2/2019) di kantornya.

Angka Perceraian di Kabupaten Lamongan Memprihatinkan, Selama 2018 Jumlahnya Mencapai 2.476 Kasus

Kapolres Lamongan Ajak Bersihkan Sampah di Pantai Kutang

Dikatakan, dari penyelidikan yang dilakukan oleh tim dari Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, penyebab belasan sapi dan kambing yang mati mendadak tersebut kemungkinan dari pakan rumput yang mengandung pestisida.

"Hasil sementara bukan karena penyakit Anthrax, kemungkinan keracunan dari obat-obatan atau pestisida yang disemprotkan ke tanaman atau racun tikus," katanya.

Pamit Cari Jerami Untuk Pakan Ternak, Pria dari Lamongan Ini Ditemukan Tewas di Sawah

Sukriyah mengatakan, hingga saat ini Disnakkeswan Lamongan masih harus menunggu hasil laboratorium yang sudah dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Jogjakarta.

"Belum, masih sama seperti yg kemarin. Mereka cuma sudah pastikan kalau penyebab kematian sapi bukan karena penyakit menular, antrax," tandasnya.

Seperti diketahui, beberapa wajtu yang lalu sejumlah sapi dan hewan ternak di Lamongan mati secara mendadak.

Data yang dihimpun dari Disnakeswan Lamongan, kejadian dalam fenomena sapi mati mendadak ini selama kurun waktu Desember hingga Januari ini sudah 16 kejadian yang terjadi di 2 kecamatan, yaitu Tikung dan Sukodadi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved