Mengira Hujan Deras, Warga Polehan Blimbing Kota Malang ini Tak Tahu Jika Rumahnya Longsor
Raut sedih terpancar dari wajah Ngalisto (70), warga Kelurahan Polehan, Kota Malang, saat melihat bangunan rumahnya yang terkena longsor.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Raut sedih terpancar dari wajah Ngalisto (70), warga Jalan Abimanyu RT 14 RW 03 Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saat melihat bangunan rumahnya yang terkena longsor.
Saat kejadian pada Jumat (22/2/2019) pukul 20.00 WIB, ia sedang berkumpul bersama anak, dan istrinya, Sukasinah (70) di ruang tamu.
Ngalisto tak sadar bahwa rumahnya pada bagian belakang, tepatnya di dapur dan kamar mandi telah ambles akibat longsor.
• Rayakan International Day, Murid SD Islam Al Azhar 56 Kota Malang Tampil dengan Busana Khas Jepang
"Waktu itu kami sedang jagongan (berkumpul) di ruang tamu. Terus ada suara gemuruh grodok grodok. Kami kira hujan. Saat dicek sama anak saya keluar tidak hujan. Tapi saat saya ke dapur, kok dapurnya hilang," ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM (TribunJatim.com Network), Sabtu (23/2/2019).
Bapak tiga anak itu mengatakan, kamar mandi yang terkena longsor itu masih dalam proses pembangunan.
Ia tak tahu, berapa biaya dari kerugian yang ditimbulkan, karena rumah Ngalisto sendiri merupakan rumah semi permanen dengan bambu yang jadi penyangganya.
• Waspada Musim Hujan, PMI Kabupaten Malang Catat Ada 33 Pohon Tumbang di Malang
"Untuk kerugian kami tidak tahu, karena rumah kami ya seperti ini. Lonsor ini bukan kali ini saja terjadi, tapi sudah empat kali bagian belakang rumah kami longsor terbawa arus sungai," ucapnya.
Saat hujan deras, Ngalisto mengaku selalu khawatir ada longsor susulan, karena memang rumahnya berada di atas bibir sungai.
Belum lagi dirinya harus mengurus istrinya yang kini menderita penyakit stroke.
• Universitas Wisnuwardhana Malang Gencar Ajak Pemilih Milenial Gunakan Hak Nyoblos di Pemilu 2019
"Saya khawatir sama istri saya, kalau hujannya cukup deras. Kalau nanti longsor, saya harus bagaimana. Mau saya gendong, juga gak kuat," ucapnya.
Tak hanya di bagian belakang saja yang rawan longsor, bagian depan rumah Ngalisto juga beberapa kali longsor, karena posisi rumahnya berada di tanah yang miring dan rawan akan terjadi longsor.
"Kalau yang di depan sini sudah sering terkena longsor sampai-sampai tanahnya masuk ke ruang tamu kami," imbuhnya.
Sementara itu, Tim Pemantau dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Ujang mengatakan, timnya pada pukul 10.00 WIB langsung datang ke lokasi dan mengevakusi barang-barang milik Ngalisto.
• Gagal Lolos 8 Besar Piala Indonesia, Aremania Teriakkan Chant Maine Kurang Sangar untuk Arema FC
Selain mengevakuasi barang berharga, tim BPBD Kota Malang juga menutupi bangunan yang terdampak longsor itu dengan kain terpal berwarna biru.
"Tadi pagi, kami bersama tim yang beranggotakan empat personel langsung memantau ke lokasi. Memang medannya ini cukup berat dan licin karena posisi rumahnya hanya beberapa meter saja dari atas Kali Bangau. Lalu kami evakuasi bersama dibantu dengan warga dan kini proses evakuasi telah selesai," tandasnya.
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: