Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petugas Satpol PP Surabaya Jadi Korban Pembacokan, Tri Rismaharini Beri Pembelaan, Lihat Aksinya

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya beberapa kali mendapatkan perlakuan tak menyenangkan, atau intimidasi berbentuk kekerasan.

ilustrasi pembacokan 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya beberapa kali mendapatkan perlakuan tak menyenangkan, atau intimidasi berbentuk kekerasan dari pihak yang tidak bertanggungjawab.

Setelah kejadian pemukulan wajah Petugas Satpol PP di Kantor Kelurahan Krembangan Utara, Rabu (13/2/2019) lalu, kini kejadian intimidasi dan kekerasan kepada Satpol PP Surabaya terulang kembali.

Tri Setia Bakti, anggota Satpol PP jadi korban pembacokan oleh seorang pria di jalan Keputran. Pria yang kini jadi DPO polisi itu tidak terima karena Petugas Satpol PP menertibkan aktivitasnya bongkar muat, Selasa (26/2/2019) malam.

Tri pun harus mengalami luka sobek di lengan bagian kirinya, dengan tujuh jahitan.

VIDEO VIRAL: Detik-Detik Anggota Satpol PP Surabaya Ditampar karena Copot Baliho Ilegal Caleg

Mendengar berita itu, Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya tidak tinggal diam. Risma menegaskan, Pemkot Surabaya sudah melaporkan perkara tersebut kepada Polsek setempat.

"Lanjut! Kami laporkan polsek. Pemkot Surabaya juga punya face recognition atau kamera pengenal wajah. Akan terdeteksi dia lari kemana," tegas Tri Rismaharini saat ditanya soal pernyataan sikap Pemkot Surabaya memperkarakan kasus kekerasan ini ke polisi, Rabu (27/2/2019).

Wali Kota Risma menyampaikan tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Selama ini anggota Satpol PP atau pemerintah kota lainnya hanya niat menertibkan.

"Kami sudah berikan waktu, sehingga sebetulnya kiami bukan mematikan usaha. Semua kan ada aturannya. Karena itu tadi, saya sampaikan kami (pemkot Surabaya) akan meminta pengamanan penjagaan dari kepolisian. Karena kami gak bisa bawa pistol, jadi kami minta pengamanan penertiban," terang Risma, yang kedepan akan meminta anggota melakukan penertiban gabungan.

VIDEO VIRAL: Lakukan Penamparan pada Satpol PP di Krembangan Utara Surabaya, Karena Alasan Spanduk

Soal bekal keamanan yang diberikan Pemkot Surabaya kepada para anggota, sebenarnya sudah diupayakan. Salah satunya adalah memberikan perangkat Handy Talkie (HT) yang terkoneksi dengan panggilan darurat Command Center 112.

Harapannya dengan HT tersebut, anggota pemkot bisa meminta pertolongan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena panggilan darurat 112 juga terkoneksi dengan kepolisian.

Selain itu, Risma mengaku Petugas Satpol PP juga dilengkapi satu alat yang bisa digunakan untuk melindungi diri dari jarak jauh.

"Sebetulnya dia sudah pakai pengaman, pakai rompi. Saya kepingin anak-anak kami selamat. Anggota kami kan gak bawa senjata, kami sudah bicara dengan pihak kepolisian itu susah, karena pegang senjata harus ada kesiapan psikologi," tutupnya. (Pipit Maulidiya).

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved