Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Angkat Kerajinan Lokal, Pemkab Banyuwangi Kolaborasi dengan Duanyam Produsen Suvenir Asian Games

Pemkab Banyuwangi menggandeng Du’anyam, perusahaan bisnis sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan perajin lokal.

Penulis: Haorrahman | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/HAORRAHMAN
Bupati Anas bersama Founder dan CEO Du’anyam, Azalea Ayuningtyas , Jumat (1/3/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi menggandeng Du’anyam, perusahaan bisnis sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan perajin lokal, untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha kerajinan di Banyuwangi.

Du’anyam merupakan pemegang lisensi sekaligus produsen suvenir Asian Games 2018 lalu.

Produk-produk kerajinannya juga telah diekspor ke berbagai negara.‎

“Kita harus kolaborasi untuk terus memperkuat para perajin lokal. Ini Du’anyam digerakkan anak-anak muda hebat yang punya perspektif pasar dan kewirausahaan sosial bagus. Jadi kita ingin melibatkan untuk memberdayakan perajin lokal,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai bertemu dua pendiri Du’anyam, Jumat (1/3/2019).

Bupati Anas Lantik 21 Pejabat Struktural Pemkab Banyuwangi

Kembangkan Pariwisata Banyuwangi, Traveloka Fasilitasi Pengelola Hotel Lewat Promosi Terintegrasi

Dua pendiri Du’anyam yang ke Banyuwangi adalah Hanna Keraf dan Azalea Ayuningtyas.

Keduanya berkeliling di Banyuwangi beberapa hari untuk bertemu dan memetakan potensi kerajinan karya UMKM-UMKM lokal.

“Nanti berkala dibikin workshop. Dalam rangkaian Festival Bamboo pada Juni mendatang. Du’anyam akan memberi perspektif pasar dan ekosistem bisnis ke para perajin lokal. Membakar kembali semangat komunitas lokal agar lebih berdaya,” ujar Anas.

Founder dan CEO Du’anyam, Azalea Ayuningtyas mengatakan, pihaknya akan berkeliling mengunjungi sejumlah perajin di Banyuwangi untuk mencari potensi dan menjajaki kerja sama dengan para perajin di Banyuwangi.

Ayuningtyas mengatakan, Du’anyam mendapatkan permintaan pasar yang cukup besar dan konsisten untuk kerajinan anyaman.

“Kami kemari untuk mencari dan melakukan studi kelayakan. Kami tertarik dengan semangat Banyuwangi yang terus berbenah memberdayakan UMKM-UMKM lokal,” kata Ayuningtyas.

Empat Kabupaten Adopsi Program-Program Banyuwangi

Resmikan Puskesmas Sobo, Bupati Banyuwangi Anas: Harus Jadi Mal Orang Sehat, Bukan yang Sakit

Du’Anyam juga akan memberikan pendampingan kepada para perajin Banyuwangi.

“Pendampingannya meliputi standardisasi kualitas, quality control, packaging, hingga pengiriman. Kami lebih mencari komunitas perajin yang belum mandiri sehingga ada proses pemberdayaan nantinya,” ujarnya.

Ayu menambahkan, selama di Banyuwangi pihaknya tidak melewatkan kesempatan mengunjungi sejumlah sentra perajin seperti pusat kerajinan bambu di Desa Gintangan.

Desa Gintangan sendiri dikenal sebagai basis perajin bambu.

Desa tersebut memasok kerajinan bambu untuk berbagai daerah di Indonesia.

Bahkan, hasil olahannya sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Brunei Darussalam, Thailand, dan Maldives. (Surya/Haorrahman)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved