Sekolah Cikal Surabaya Jadikan Bekas Wadah Makanan sebagai Kerajinan yang Menunjang Pembelajaran
Wadah bekas makanan menjadi jenis sampah yang kerap kali ditemukan dan menumpuk di rumah-rumah, sekolah, dan tempat umum.
Penulis: Hefty Suud | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wadah bekas makanan menjadi jenis sampah yang kerap kali ditemukan dan menumpuk di rumah-rumah, sekolah, dan tempat umum.
Mendapati hal tersebut, Dina Islamah, pengajar TK B Sekolah Cikal Surabaya menyampaikan, para siswa siswi di sekolahnya, diwajibkan untuk membawa wadah bekas makanan ke sekolah setiap hari.
"Jadi setiap hari, anak-anak kami minta untuk bawa wadah makanan bekas yang ada di rumahnya. Botol atau gelas plastik bekas jajanan mereka di sekolah juga kami minta untuk cuci dan kumpulkan di kelas," katanya pada TribunJatim.com.
Lanjutnya, wadah-wadah bekas makanan atau minuman yang dibawa siswa siswinya, akan dijadikan sebagai kerajinan untuk menunjang pelajaran di kelas.
• Yobel Silver Berlapis Rhodium Ala Yobel Jewellery, Jauh Lebih Mahal dari Emas dan Dekati Berlian
Satu di antaranya adalah yang tampak hari ini, Rabu (6/3/2019), siswa siswi TK B Sekolah Cikal tampak memainkan drama. Mereka pun mengenakan kostum berbentuk alat transportasi yang terbuat dari bahan kardus dan gelas sterofoam.
"Kami dampingi mereka, untuk membuat alat transportasi yang mereka sukai. Lalu mereka kami bagi kelompok, satu kelompok ada tiga orang. Nah bersama kelompoknya itu, mereka harus membuat cerita yang berhubungan dengan alat transportasi yang mereka buat," Dina menjelaskan.
Salah satunya, kelompok yang beranggotakan Aisya, Darren dan Edric. Mereka memainkan drama berjudul hide and seek. Aisya membuat bentuk mobil, Eldric membuat bentuk roket dan Darren membuat bentuk mobil meriam.
"Aku suka roket, karena roket bisa terbang. Jadi aku membuatnya," tukas Eldric.
Dalam drama tersebut, mereka bermain petak umpet. Tempat bersembunyi mereka adalah kostum berbentuk alat transportasi yang mereka kenakan.