Sempat Gagal, Pembangunan Fiber Optik Mulai Dilakukan Tahun Ini di Blitar, Ada 131 Titik Dibangun
Sempat Gagal, Pembangunan Fiber Optik Mulai Dilakukan Tahun Ini di Blitar, Ada 131 Titik Dibangun.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pembangunan fiber optik di Kota Blitar yang gagal direalisasikan tahun lalu, rencananya akan dilaksanakan 2019 ini.
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Blitar menargetkan pembangunan fiber optik bisa dilaksanakan April 2019.
"Sebenarnya rencana pembangunan fiber optik dilakukan tahun lalu. Tapi, karena ada aturan baru, kami batal melelangnya. Pembangunannya baru kami lakukan tahun ini," kata Kepala Diskominfotik Kota Blitar, M Aminurcholis, Rabu (6/3/2019).
• Antisipasi WNA Masuk DPT Pemilu, Pemkot Cek Data Orang Asing yang Tinggal di Kota Blitar
• Kecelakaan Maut Pikap dan Motor di Blitar Sebabkan 1 Pelajar SMA Tewas di Tempat dan 5 Luka Parah
Cholis mengatakan anggaran pembangunan fiber optik tetap, yaitu, sekitar Rp 10 miliar.
Sesuai rencana, ada 131 titik fiber optik yang dibangun di Kota Blitar.
Fiber optik ini berfungsi untuk memperlancar jaringan informasi dan teknologi di Kota Blitar.
• Belum Lima Bulan Dipasang, Patung Bung Karno di Halaman Pemkab Blitar Dicat Ulang Agar Tak jamuran
Apalagi, saat ini, pemerintah pusat menerapkan program sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Pemerintah daerah harus mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung program itu.
"Saat ini, pelayanan di pemerintahan juga menggunakan sistem online. Untuk itu kami harus menyiapkan infrastrukturnya dulu," ujarnya.
Dikatakannya, sebenarnya Pemkot Blitar bisa menyewa jaringan fiber optik ke pihak swasta. Tetapi, biaya menyewa fiber optik juga mahal.
Setahun, biaya sewa fiber optik bisa mencapai Rp 3 miliar.
"Uang sewa tiga tahun sudah bisa digunakan untuk membangun jaringan fiber optik sendiri," katanya.
Diskominfotik juga sudah membuat ruang command center atau pusat komando dan ruang server.
Begitu jaringan fiber optik terbangun, ruang command center bisa segera dioperasionalkan.
Tenaga IT yang mengelola ruang command center dan ruang server juga sudah siap.