Rumah Politik Jatim
Representasikan Kader Terbaik NU, Kiai sepuh di Jatim Nyatakan Kawal Kemenangan Jokowi-Ma'ruf
Dukungan terus berdatangan untuk Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin. Kali ini datang dari sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Jatim
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dukungan terus berdatangan untuk Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin.
Kali ini dukungan tersebut datang dari sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Timur.
Mereka Serukan pernyataab akan merapatkan barisan mengawal Jokowi-Maruf.
"Kami sepakat mengawal dan bersatu mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi dan KH Ma'ruf Amin yang merupakan representasi kader terbaik NU," ujar koordinator forum ulama Jatim bersatu KH Ahmad Fahrur Rozi Burhan.
(Diberi Sepeda Oleh Jokowi, Putra Raffi dan Nagita Malah Akting Pingsan, Lihat Aksi Gemas Rafathar!)
(Angka Swing Voters Masih Tinggi, TKD Jatim: Kalau Dibagi Dua Jokowi-Maruf Masih Unggul Jauh)
Dia ditemui usai silaturahim alim ulama NU Jawa Timur di Hotel Bumi, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Sabtu (9/3/2019).
Tidak hanya dukungan untuk Joko Widodo dan KH Maruf Amin, dalam kesempatan itu para kiai sepuh juga mengajak semua elemen masyarakat menjaga suasana Jatim tetap kondusif.
Caranya yaitu dengan ikut aktif menangkal berita hoaks, serta ujaran kebencian karena para kiai sepuh menganggap hal itu berpotensi memecah belah maupun mengadu domba umat.
Kedepan, forum ulama Jatim bersatu akan melakukan ikhtiar lahir batin dan bermunajat kepada Allah SWT untuk kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf, serta keselamatan maupun keamanan bangsa dan negara.
"Semuanya demi terwujudnya Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang aman serta damai," ucap pengasuh pondok pesantren An-Nur, Bululawang Malang tersebut.
Seruan tersebut, kata dia, merupakan upaya meneguhkan persatuan dan kesatuan umat menjaga aqidah "Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah" dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
(Kemendikbud Akan Revisi Buku Ajar Sejarah yang Sebut Nahdlatul Ulama sebagai Organisasi Radikal)
(Hina Nahdlatul Ulama, Penceramah di Kabupaten Malang DIlaporkan GP Ansor ke Polisi)
"Ini juga bagian dari mewaspadai berkembangnya paham radikal dan intoleran," kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya.
Adapun kiai-kiai sepuh Jatim yang turut dalam acara ini, yakni:
- Pengasuh pondok pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri, KH Zainuddin Djazuli;
- Pengasuh pondok pesantren Lirboyo kediri, KH Anwar Manshur;