Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Chuelly's Handmade Studio, Sekolah Deco Clay Art Bersertifikat Jepang dan Bebas, Ada di Surabaya Lho

Deco Clay Art School Surabaya dijelaskan Rahel Wahjuni Sutjipto sebagai sekolah Deco Clay Art yang berkonsentrasi pada bentuk bunga.

Penulis: Hefty Suud | Editor: Melia Luthfi Husnika
SURYA.CO.ID/AHMAD ZAIMUL HAQ
Rahel Wahjuni Sutjipto menunjukkan contoh Deco Clay Art berbentuk bunga, Sabtu (23/3/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Chuelly's Handmade Studio atau Deco Clay Art School Surabaya dijelaskan Rahel Wahjuni Sutjipto sebagai sekolah Deco Clay Art yang berkonsentrasi pada bentuk bunga atau flowery khusus dekorasi. 

Satu di antara materi yang pasti diajarkan di dalamnya adalah teknik membuat bunga mawar.

"Di sini, kami mengajarkan teknik membuat bunga untuk dekorasi. Yang pasti diajarkan adalah teknik membentuk bunga mawar dari Deco Clay Art, mulai dari teknik yang paling mudah sampai yang sulit," ungkap perempuan kelahiran 1991 itu.

Rahel Wahjuni Sutjipto owner Deco Clay Art School Surabaya
Rahel Wahjuni Sutjipto owner Deco Clay Art School Surabaya (SURYA.CO.ID/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Imbuhnya, Chuelly's Handmade Studio pun sudah terdaftar dalam situs decoclayart.com. Dalam situs tersebut ada seluruh daftar sekolah Deco Clay Art di dunia, sekolah yang didirikan Rahel terdaftar sebagai salah satunya.

Oleh sebab itu, Chuelly's Handmade Studio pun mengeluarkan sertifikat berlinsensi Jepang untuk pesertanya. Sama dengan sekolah Deco Clay Art di seluruh dunia, Chuelly's Handmade Studio juga memiliki beberapa tingkatan kurikulum.

Mengikuti Passion, Rahel Wahjuni Sutjipto Pilih Jadi Deco Clay Artist Ketimbang Dokter Gigi

Peserta yang berhasil lulus pada kurikulum tingkat kedua memiliki hak untuk memperoleh sertifikat berlisensi Jepang dan diperbolehkan mengajar atau pun mendirikan sekolah Deco Clay Art sendiri.

Rahel memaparkan, biaya yang diperlukan untuk mengikuti satu kurikulum berkisar Rp 20 juta. Setiap kurikulum memiliki banyak project yang berguna untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan peserta Deco Clay Art School.

"Harga tersebut sudah termasuk alat dan bahan. Terus setiap project yang ada di masing-masing kurikulum itu juga tidak bisa dibilang remeh. Untuk yang kurikulum tingkat pertama saja ada project membuat bunga untuk satu vas besar, gitu," Rahel menjelaskan.

Menariknya dari sekolah ini, imbuh Rahel, peserta tidak diberi batasan waktu untuk menyelesaikan kurikulum yang diikutinya. Mereka bebas menyelesaikannya dalam kurun waktu berapa pun.

Cara Membuat Kreasi Bando Berbahan Clay dari Deco Clay Art School Surabaya, Yuk Simak!

"Jadi biaya kursusnya bisa langsung dibayarkan total, bisa juga dibayar per kehadiran. Karena kami juga nggak memberi pagar, satu kurikulum harus selesai berapa lama, nggak ada. Pokoknya kalau mereka berhasil menyelesaikan semua project yang ada di kurikukum, berarti mereka lulus," ungkap perempuan kelahiran Hamburg, Jerman tersebut.

Imbuhnya, setiap kurikulum, kurang lebih ada 10 project yang harus diselesaikan. Waktu yang fleksibel untuk menyelesaikan kurikulum Deco Clay Art School Surabaya disebut Rahel menyesuaikan target pesertanya yang notabene dewasa.

"Kalau untuk kurikulum di sekolah, target pesertanya memang orang dewasa. Jadi kami nggak memberi batasan waktu, sebisanya mereka saja. Selain itu, seni kan nggak bisa dipaksa ya, jadi kami pun nggak memaksakan peserta lulus dengan waktu tertentu," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved