Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kios Pusat Kuliner di Jalan Ahmad Yani Kota Blitar Mulai Ditempati Pedagang Kaki Lima 

Pedagang kaki lima (PKL) di Jl Sumatera dan di Jl Sudanco Supriyadi mulai pindah ke bangunan pusat kuliner di Jl A Yani, Kota Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SAMSUL HADI
Sebagian pedagang masih menata tempat berjualan di pusat kuliner, Jalan A Yani, Kota Blitar, Minggu (24/3/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pedagang kaki lima (PKL) di Jl Sumatera dan di Jl Sudanco Supriyadi atau depan Taman Makam Pahlawan, mulai pindah ke bangunan pusat kuliner di Jl A Yani, Kota Blitar.

Sebagian pedagang terlihat masih menata tempat berjualan di lokasi, Minggu (24/3/2019).

Koordinator pedagang di pusat kuliner, M Mashudi mengatakan para pedagang mulai boyongan ke pusat kuliner sejak tiga hari lalu.

Sebab, sesuai perintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, para pedagang sudah menempati kios di pusat kuliner mulai Minggu (24/3/2019).

Terlibat Kecelakaan Maut di Pamekasan, Dua Orang Meninggal Dunia, Polisi Ungkap Jumlah Kerugian

Dituding Hilangkan Tas, Asisten Raffi Ahmad Emosi Nangis Sebut Babu, Nagita Slavina Bereaksi Ini

"Sebagian besar pedagang sudah boyongan ke sini (pusat kuliner). Tapi belum semua buka hari ini. Sebagian masih menata tempat berjualan," kata Mashudi yang sebelumnya berjualan nasi di Jl Sumatera itu.

Dikatakannya, sebenarnya ada tiga pedagang yang menempati pusat kuliner.

Yaitu PKL di Jl Sumatera, PKL di Jl Sudanco Supriyadi, dan sebagian PKL di Jl Mastrip.

Rinciannya, PKL di Jl Sumatera ada 27 orang, PKL di Jl Sudanco ada 11 orang, dan PKL di Jl Mastrip hanya lima orang.

"Kalau jumlah kios di sini ada 44 kios," ujarnya.

Untuk sementara ini, pedagang yang menempati pusat kuliner tidak semuanya berjualan makanan dan minuman.

Ada sebagian pedagang yang berjualan pakaian dan buka jasa laundry.

"Karena PKL di Jl Sumatera tidak semua berjualan makanan dan minuman. Yang penting saat ini mereka ditampung dulu di sini. Mungkin nanti ada penataan lagi dari dinas. Atau mereka akan ikut berjualan makanan dan minuman," katanya.

Untuk fasilitas di pusat kuliner, kata Mashudi, sudah lengkap.

Listrik dan air sudah menyala. Jumlah kamar mandi juga ada delapan kamar mandi.

Menurutnya, yang jadi masalah soal listrik. Saat ini, meteran listriknya jadi satu. Dia khawatir saat membayar listrik akan bingung.

Berikut Alasan Kejati Jatim Terkait Lamanya Proses Penyidikan Kasus Jalan Gubeng Surabaya Ambles

Gelaran Pasar Bathok Kota Blitar, Pengunjung Bisa Transaksi Jual Beli Pakai Koin Batok

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved