Wanita PNS Tewas Oleh Dosen di Mobil, Bermula dari Masalah Pribadi, Keluarga Bantah Soal Selingkuh
Inilah penyebab tewasnya seorang wanita PNS yang dibunuh oleh seorang dosen di mobil. Ternyata karena hal ini
TRIBUNJATIM.COM, SINJAI UTARA - Penyebab tewasnya Siti Zulaeha di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan akhirnya terungkap.
Terkait terungkapnya kasus pembunuhan itu, pihak keluarga pun angkat bicara.
Termasuk soal kabar perselingkuhan korban yang diduga jadi penyebab kematiannya.
Pihak keluarga besar almarhumah Siti Zulaeha di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan membantah dugaan isu Siti Zulaeha meninggal dunia karena selingkuh dengan dosen Universitas Negeri Makassar, Wahyu Jayadi.
• Kasus Perceraian di Kabupaten Sampang Tinggi, Paling Banyak Karena Faktor Ekonomi dan Perselisihan
Keluarga besar Siti Zulaeha bernama Satria Ramli menyampaikan kepada TribunSinjai.com (Grup TribunJatim.com), meninggalnya Siti Zulaeha bukan karena melakukan perselingkuhan.
"Padahal berdasarkan fakta pemeriksaan polisi diketahui bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan murni karena masalah pekerjaan dan pribadi. Jadi bukan karena terlibat perselingkuhan, jadi jangan membangun opini, cukup lah Siti Zulaeha mati tersiksa karena ulah dosen UNM," kata Satria yang juga Ketua KNPI Kabupaten Sinjai, Minggu (24/3/2019).
Mereka kerabat Siti Zulaeha terus mempercayakan kepada aparat kepolisian untuk mengungkap motif secara keseluruhan aksi pembunuhan tersebut.
Dia berharap agar publik tidak berspekulasi atas tewasnya Siti Zulaeha. Dan dapat memberikan hukuman kepada pelaku.
Sebelumnya pihak kepolisian di Gowa maupun di Polda Sulsel mengungkap bahwa Wahyu Jayadi mengakui perbuatannya saat menjalani pemeriksaan telah melakukan pembunuhan terhadap korban dengan cara pelaku mencekik korban pada bagian leher dengan menggunakan tangan kanannya.
Namun korban memberontak dengan cara mencakar tangan Wahyu Jayadi.
Selanjutnya pelaku memukul bagian pipi korban sebelah kiri sebanyak satu kali dengan menggunakan kepalan tangan kanan Wahyu.
Lalu Wahyu kemudian mencekik leher korban dengan manggunakan ke dua tangan pelaku sampai korban meninggal dunia.
Selanjutnya pelaku mencoba menutupi perbuatannya, dengan membuat korban tersebut seolah-olah adalah korban perampokan dengan cara pelaku mengunci mobil yang dikendarai oleh korban dari dalam.
Kemudian mengambil barang-barang milik korban yang ada di dalam tas milik korban, kemudian memecahkan kaca mobil dengan menggunakan batu kali.
Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga pelaku, di mana korban sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku.