Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Prihatin Atas Peristiwa Gunung Kapur Sadeng Longsor Emil Dardak Sebut 'Nyawa Tidak Bisa Dibeli'

Emil Dardak mengaku turut prihatin atas peristiwa longsornya gunung kapur di Puger yang terjadi Senin (25/3/2019).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Melia Luthfi Husnika
SURYA.CO.ID/SRI WAHYUNIK
Wagub Emil Dardak bersama pengasuh Ponpes Ashtra Talangsari Jember, Senin (25/3/20190 malam. 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak atau Emil Dardak mengaku turut prihatin atas peristiwa longsornya Gunung Kapur di Puger yang terjadi Senin (25/3/2019).

Selain prihatin, musibah Gunung Kapur Sadeng longsor menurut Emil Dardak harus menjadi momentum untuk lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan di lokasi pertambangan.

Hal ini disampaikan Emil Dardak usai bersilaturahmi dengan sejumlah ulama' di Kabupaten Jember, Senin (25/3/2019) malam.

"K3L nya harus lebih matang. Karena nyawa tidak bisa dibeli," ujar Emil Dardak dalam rilisnya, Selasa (26/3/2019).

Selain itu, kata Emil Dardak, keluarga korban juga harus mendapatkan santunan yang layak.

Pencarian Survivor Longsor Gunung Kapur Sadeng Puger Jember Dihentikan Sementara

Gunung Kapur Sadeng di Kecamatan Puger Longsor, Dua Orang Terluka, Satu Orang Dalam Pencarian

Di Jember, Emil Dardak mendatangi Ponpes dan bertemu sejumlah tokoh.

Satu di antanya Emil Dardak bersilaturahmi ke Ponpes Ash-Shiddiq Putra (Astra), Talangsari, Jember. Kunjungan tersebut disambut hangat oleh KH M. Balya Firjaun Barlaman dan keluarga pengasuh pesantren lain.

"Alhamdulillah saya mendapatkan aspirasi dan masukan dari para Romo kiai terkait Jember ke depan. Termasuk juga terkait kerawanan banjir dan masalah pertambangan," tutur Emil.

Kunjungan Emil Dardak dilakukan setelah melepas keberangkatan Presiden Jokowi yang kemarin juga berkunjung ke Jember.

Usai dari Ponpes Ashtra, Emil Dardak melanjutkan safari sowannya ke beberapa titik seperti PP Al-Qodiri, Masjid Sunan Kalijogo (keluarga alm KH Muchit Muzadi) serta PP Nurul Qornain.

Selain pertambangan, masalah banjir juga menjadi bahan perbincangan. Para keluarga pengasuh pesantren prihatin dengan beberapa titik di Jember yang kerap menjadi langganan banjir.

"Kebetulan saya berbagi peran dengan gubernur. Saya diminta untuk fokus kawasan Selatan. Kemarin kita sudah lihat beberapa titik seperti di Lumajang, dan Puger," papar Emil.

Emil juga memaparkan rencana pemprov Jatim untuk merevitalisasi dan meningkatkan layanan kesehatan di kawasan Tapal Kuda.

Menurutnya, Pemprov Jatim menginginkan agar di setiap kawasan di Jember, terdapat rumah sakit pemerintah yang punya layanan terbaik dan bisa dijadikan rujukan.

"Di Malang kan ada RS Saiful Anwar, di Madiun ada RS Sudono, RS M Noer di Pamekasan, RS Sutomo di Surabaya. Nah di Jember ini yang punya pemprov kan RS Paru. Tapi kita mungkin bisa kembangkan RS Subandi, kelas nya kan sudah B, agar bisa jadi rumah sakit rujukan di tapal kuda. Sedang kita kaji," tegas Emil.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved