Rumah Politik Jatim
Jokowi Ingin Lanjutkan Posisi Indonesia Jadi Mediator Konflik di Dunia Internasional
Jokowi Ingin Lanjutkan Posisi Indonesia Jadi Mediator Konflik di Dunia Internasional.
TRIBUNJATIM.COM - JAKARTA - Debat pilpres keempat dengan tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional dimanfaatkan capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk memaparkan visi dan misinya.
Mengenai tema hubungan internasional, capres nomor urut 01 Joko Widodo ingin melanjutkan posisi Indonesia sebagai mediator konflik di dunia internasional.
• Hindari Debat Serang Personal, Pakar Psikologi Politik Untag: Naikkan Eskalasi Konflik Antar Kubu
• Jelang Debat Pilpres 2019, Inilah 3 Survei Elektabilitas Jokowi-Maruf & Prabowo-Sandi, Siapa Unggul?
Salah satunya seperti saat Indonesia menjadi penengah konflik di Rakhine, Myanmar.
"Ke depan, proses menjembatani seperti ini harus lebih sering, sehingga Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia," ujar Jokowi dalam debat keempat capres di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
• Ruhut Sitompul Optimistis Joko Widodo Unggul Debat Pilpres 4, Sang Jubir Sebut Temanya Menguntungkan
Menurut Jokowi, konflik sosial yang melibatkan Muslim Rohingya di Rakhine adalah konflik yang sudah sangat lama dan sulit untuk dicari jalan keluarnya.
Namun, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memberikan kepercayaan kepada Indonesia untuk menjadi mediator.
Sebagai tindak lanjut, menurut Jokowi, tim Indonesia telah turun langsung untuk mengetahui penyebab konflik yang terjadi.
Bahkan, Jokowi sendiri turun langsung untuk mencarikan solusi bagi penanganan konflik.
"Alhamdulilah, desakan kita, tekanan kita pada Pemerintah Myanmar untuk selesaikan repatriasi mulai berikan hasil," kata Jokowi.