Sam Abede Pareno Sebut 2 Capres Tampil dengan Baik Saat Debat, Guru Besar Ini Soroti Sikap Petahana

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Prof Sam Abede Pareno mengatakan, Debat Capres putaran keempat kedua Paslon menunjukkan perfoma terbaik.

Karena, kedua capres memaparkan rentetan argumentasi yang sesuai dengan status politik dalam kontestasi Capres 2019. 

Sebagai seorang capres penantang, lanjut Sam, Prabowo menunjukkan sikap yang benar dalam debat.

• Prabowo Tegur Penonton yang Tertawa di Debat Pilpres, Guru Besar Unitomo Komentari Sikap Sang Capres

• Machfud Arifin Sebut Dampak Positif Kampanye Jokowi di Jatim, Bandingkan dengan Prabowo-Sandiaga

"Prabowo sebagai penantang, memang harus begitu menyerang, dan tidak boleh gampang terkejut," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (3/4/2019).

Prabowo dinilai Sam, memaparkan pemahaman yang utuh tentang tema-tema tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya semana ini.

"sesuai dengan yang dipersepsikan dia. Itu sebenarnya apa yang dipahami sama Prabowo disampaikan secara polos dan tulus artinya tidak ada kepura-puraan ataupun kebohongan," katanya.

Demikian halnya dengan Jokowi, menurut Sam, sebagai petahana Jokowi terbilang tangguh.

• BREAKING NEWS: Warga Udanawu Blitar Digegerkan dengan Penemuan Mayat dalam Koper di Pinggir Sungai

• Geger, Penemuan Mayat di Dam Sipon Kabupaten Mojokerto, Kondisi Korban Mengapung Tanpa Busana

"Jokowi juga sudah tepat, karena memang cenderung bertahan. Petahana kan emang gitu, wajar," katanya.

Debat Capres putaran keempat itu dirasa lebih baik ketimbang debat ketiga yang melibatkan kedua Cawapres Paslon 01 Ma'ruf Amin melawan Cawapres Paslon 02 Sandiaga Uno.

Pasalnya, Sandiaga Uno dalam debat itu terkesan sangat berhati-hati dan tidak menyerang. Bahkan cenderung bersikap santun.

"Sandiaga kemarin itu kan terkesan tidak menyerang, dan berusaha bersikap santun," lanjutnya.

Kendati itu tidak masalah, hanya saja pemilihan sikap yang cenderung merendah semacam itu akan menghilangkan esensi perdebatan itu sendiri.

"Walaupun itu sebenarnya tidak boleh karena Kyai Ma'ruf Amin kemarin dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden bukan sebagai seorang Kyai itu dalam konteks debat," tandasnya.