Gubernur Khofifah Buka Kemungkinan Magang Siswa SMK Jadi Satu Tahun Lewat Program TisTas
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk memberikan peningkatan kualitas pendidikan khususnya di jenjang SMK.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk memberikan peningkatan kualitas pendidikan khususnya di jenjang SMK.
Melalui program Pendidikan Gratis Berkualitas (Tistas), Khofifah ingin memberikan penguatan kualitas dari segi pendidikan magang siswa SMK.
Menurutnya saat ini masih butuh format magang yang tepat untuk para siswa SMK agar mereka begitu lulus nantinya bisa langsung terserap di dunia kerja.
• Khofifah Bakal Galakkan Kejar Paket di Jawa Timur untuk Tingkatkan IPM yang Masih Rendah
• Bahas Soal Post Truth, Gubernur Jatim Khofifah Ajak Kader NU Buat Saring Sebelum Sharing
"Kita sekarang sedang membuat format, apakah magang di SMK itu cukup satu semester atau satu tahun. Supata anak-anak lulusan SMK itu bisa langsung siap diterima di dunia kerja saat lulus," kata Khofifah usai rapat terbatas bidang pendidikan di Gedung Grahadi, Jumat (5/4/2019).
Sebab saat ini dari data yang dimiliki oleh Pemprov Jawa Timur, pengangguran terbanyak justru dari lulusan SMK.
Sehingga menurut wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini harus ada penguatan skill pada siswa SMK agar mereka bisa semakin terbekali dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja.
"Kalau butuh satu tahun ya harus kita tambah," imbuhnya.
Selain itu pihaknya bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur juga tengah memetakan jurusan-jurusan di SMK kemudian dicocokkan dengan peluang di dunia kerja.
"Karena banyak pengangguran terbuka kita adalah lulusan SMK, kita akan kaji adakah jurusan-jurusan yang memang sudah ada di titik jenuh," ucapnya.
Ketika sudah mencapai titik jenuh, maka memungkinkan untuk disesuaikan dengan jurusan yang memang dibutuhkan di zaman saat ini.
Di sisi lain, dalam rapat terbatas siang itu juga turut dibahas tentang hasil seleksi SNMPTN para siswa di Jawa Timur.
Ternyata, banyak juga siswa SMK yang diterima masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Maka kita ingin komunikasikan juga pada perguruan tinggibyang memiliki fakultas vokasi. Misalnya fakultas vokasi di ITS, dan perguruan tinggi lain yang juga punya pendidikan vokasi, sehingga masyarakat juga akan melihat bahwa sekolah di SMK itu keren, bisa diterima di dunia kerja dan juga bisa tembus masuk ke PTN," kata Khofifah.
Selain itu Khofifah juga berencana agar pendidikan di SMK juga dikonekkan dengan program Millenial Job Center.
Bagi sekolah yang belum memiliki laboratorium akan dibuatkan SMK pengampu.