Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terungkap File Rahasia CIA, Presiden Soekarno Pernah Menjadi Incaran Pembunuhan di Era Perang Dingin

Presiden RI pertama, Ir Soekarno pernah menjadi incaran CIA karena membentuk gerakan non blok di era Perang Dingin. Simak selanjutnya.

Dok Kompas.com/Song - via Surya
Kisah Presiden Soekarno (Bung Karno). 

TRIBUNJATIM.COM - Soekarno merupakan Presiden Republik Indonesia pertama. Siapa sangka sosok Soekarno yang dianggap terpandang di kalangan internasional ini pernah mnejadi incaran CIA.

Era 1960an merupakan masa dimana terjadinya Perang Dingin dan dunia terbagi dlama dua kekuatan bipolar.

Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah dua kekuatan dominan tersebut.

10 Inspirasi Ucapan Hari Kartini dalam Bahasa Inggris yang Cocok untuk Update Status di Media Sosial

Ajudan Ungkap Cara Soeharto Hadapi Pembajakan Pesawat Woyla, Instruksi Keluar Jam 3 Dini Hari

Maudy Ayunda Bongkar Sosok Sang Kekasih dan Ditanyai Najwa Masalah Nikah, Sebut Soal Proses dan S2

Sekitar tahun 1960-an juga mata dunia tertuju pada negara-negara Asia Tenggara di mana terjadi konflik antar Vietnam vs Amerika, Belanda vs Indonesia dan tentunya benih-benih konfrontasi Indonesia-Malaysia yang dibekingi Inggris.

Bagi Amerika Serikat, membendung pengaruh Komunis di Asia Tenggara adalah mutlak.

Maka mereka bakal menyasar siapa saja yang menjadi simpatisan Komunis, kecil, besar, kuat, lemah pasti bakal dihabisi oleh negeri Paman Sam itu.

Pada tahun 2017 lalu, The Sydney Morning Herald kedapatan membuka file rahasia Central Intelligence Agency (CIA) yang didalamnya memuat daftar para pemimpin dunia yang harus segera disingkirkan demi tercapainya kepentingan nasional AS selama masa Perang Dingin.

Dalam daftar terdapat nama pemimpin Kuba Fidel Castro, pemimpin Kongo Patrice Lumumba, pemimpin Korea Utara Kim il-Sung dan presiden Indonesia Soekarno.

Yang lebih tragis, CIA juga menyebut pembunuhan presiden AS John F Kennedy lantaran terlalu pro dengan Soekarno.

Richard Bissel, Wakil direktur rencana CIA saat itu berkata telah ada diskusi di CIA tentang kemungkinan untuk menyingkirkan Soekarno dari muka bumi.

Bissel juga mengungkapkan sudah ada 'aset' yang bisa mereka gunakan untuk menghabisi Soekarno walaupun ia sedang berada di Indonesia.

Namun demikian Bissel menyatakan CIA tak ada hubungannya dengan kematian Soekarno pada 21 Juni 1970 di saat beliau menjadi tahanan rumah.

Meski begitu, Sukmawati Soekarnoputri sebagai anak Soekarno mengatakan kepada Fairfax Media Amerika harus meminta maaf kepada semua negara yang pernah mereka usik, termasuk Indonesia.

"Amerika seharusnya tidak hanya meminta maaf kepada Indonesia, Amerika harus meminta maaf kepada semua negara yang mereka ganggu, jika mereka mau mengakuinya," kata Sukmawati pada tahun 2007 lalu.

"Mereka tidak pernah mau mengakuinya, terutama CIA," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved