Pengguna Jasa Bandara Juanda Kaget Saat Kopaska Tangkap Penjahat, Ternyata Hanya Simulasi Anti Teror
Pengguna Jasa Bandara Juanda Kaget Saat Kopaska Tangkap Penjahat, Ternyata Hanya Simulasi Anti Teror.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pengguna jasa Bandara Internasional Juanda Terminal 2 mengaku kaget dengan adanya acara simulasi anti teror dan penjinakan bom.
Pasalnya dalam simulasi tersebut diceritakan ada seseorang yang melakukan penyanderaan.
Dan kemudian dilumpuhkan oleh pasukan elit Kopaska TNI AL.
• 7 FAKTA BARU Pembunuh Guru Honorer, Akui Cinta Tapi Ikut Habisi Nyawa Korban, Kini Nangis Minta Maaf
• Ada Simulasi Anti Teror di Bandara Juanda, Diwarnai Tembakan, Penyanderaan Hingga Jinakkan Bom
• Jelang Pemilu 2019, Pengamana Kawasan Bandara Juanda Diperketat dengan Latihan Gabungan Anti Teror
Seorang pengguna jasa bandara, Robianto kaget tiba tiba ada teriakan mengancam.
"Langsung saya lari keluar dari restoran bandara. Penasaran, apalagi sempat ada pasukan berdoreng bersenjata lengkap memakai topeng motif tengkorak. Ternyata hanya simulasi anti teror, saya kira itu tadi beneran," jelasnya kepada TribunJatim.com, Senin (15/4/2019).
Hal senada juga diutarakan oleh Kurniangsih. Ibu satu anak yang sedang menunggu saudaranya ini juga mengaku sempat bingung.
Apalagi ada satuan K - 9 yang mengejar orang sambil melepas anjing.
"Saya kirain ada penangkapan penjahat. Ternyata hanya simulasi saja," ujarnya.
Namun dirinya mengaku sangat mengapresiasi acara simulasi tersebut. Selain menghibur juga dapat mengerti penindakan Lanudal Juanda dalam melakukan pengamanan di kawasan bandara.
"Ternyata langung menindak tegas. Jadi sebagai penggunan jasa bandara merasa aman," tandasnya.
Sebelumnya, Puncak simulasi anti teror dan penjinakan bom berlangsung Senin, (15/4/2019) hari ini.
Dalam simulasi tersebut, sempat diwarnai suara tembakan dan adegan penyanderaan.
Pada simulasi yang berlangsung di Terminal Kedatangan Domestik T2 Bandara Juanda diceritakan seorang anggota partai x ingin menemui petinggi partainya. Tetapi keinginan tersebut dicegah oleh petugas keamanan bandara.
Tiba tiba, orang tersebut langsung menghunuskan pisau. Menyerang dan menyandera petugas keamanan bandara.
Petugas sudah melakukan negosiasi berusaha menenangkan pelaku penyanderaan. Namun hal tersebut tak diindahkan.
Akhirnya petugas langsung memanggil pasukan elit Komando Pasukan Katak (Kopaska) untuk melumpuhkan pelaku penyanderaan.
Pelaku akhirnya dilumpuhkan dengan ditembak. Kemudian pelaku langsung dibawa oleh tenaga medis untuk langsung mendapat perawatan.