Rumah Politik Jatim
Machfud Arifin Tanggapi Sindiran 'Jokowi Masuk Kakbah', Singgung Soal Otoritas dan Penilaian Oposisi
Machfud Arifin komentari sindiran terkait Jokowi masuk Kakbah. Sebut ulah oposisi itu biasa.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jatim menanggapi sindiran berbagai pihak saat Presiden Jokowi berkunjung ke Saudi Arabia.
Menurut Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin, kunjungan Jokowi ke Saudi Arabia dan Kabah tidak ada hubungannya dengan kapasitas Jokowi sebagai calon presiden.
"Masak bisa mengatur-atur negara lain, Arab kan punya otoritas sendiri kapan mau mengundang Pak Jokowi," kata Machfud Arifin, Senin (15/4/2019).
• Komitmen Prabowo-Sandi yang Tidak Mengambil Gaji Sepeserpun jika Terpilih di Pilpres 2019, Benarkah?
• FAKTA di Balik Taruhan Tanah 1 Hektare untuk Pilpres, Jokowi & Prabowo Disinggung soal Janji-janji
Termasuk saat Jokowi masuk Kakbah, hal tersebut adalah salah satu fasilitas yang hanya bisa diberikan oleh Raja Salman.
Namun begitu menurut Machfud Arifin kritik terhadap tindakan saat Jokowi umrah tersebut merupakan hal yang biasa di pada tahun politik seperti ini.
"Itu biasa, apa yang dikerjakan Pak Jokowi kan selalu tidak benar di mata oposisi," ucapnya.
Seperti diketahui, awalnya politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut Jokowi meminta-minta hingga memaksa kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud agar dapat masuk ke dalam Kakbah.
Mardani Ali Sera menilai hal tersebut demi menaikkan elektabilitas Jokowi.
Pernyataan kontroversial itu disampaikan Mardani Ali Sera melalui media sosial Twitternya yang telah terverifikasi, pada Senin (15/4/2019).