Pilpres 2019
9 Petugas KPPS di Jatim Meninggal Saat Tugas Pemilu 2019, KPU Jatim Ungkap Penyebabnya Ini
Sejumlah petugas pemilu di Jawa Timur meninggal dunia saat menjalankan tugas. KPU Jatim mengungkapkan penyebabnya karena ini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah petugas pemilu di Jawa Timur meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Hingga Sabtu (20/4/2019), Komisi Pemilihan Umum (KPU Jawa Timur mencatat ada sembilan orang yang meninggal dunia.
Para petugas yang meninggal tersebut tersebar di beberapa daerah.
Di antaranya, Jombang, Blitar (Kab), Mojokerto (Kota), Malang (Kota), dan Sumenep (dua orang). Kemudian, Lumajang, Probolinggo (Kab), hingga Surabaya.
Mereka yang meninggal di antaranya bertugas sebagai Kelompok Panitia Pemilihan Suara (KPPS). Termasuk, juga tenaga pengaman.
• Daftar Petugas KPPS dan Polisi yang Meninggal Saat Jaga Pemilu 2019, Aiptu Supri Sempat Salat
• Prabowo Klaim Menang 62 Persen dan Syukuran, Fadli Zon Sebut Demokrasi Dikebiri di Pemilu 2019
Hal ini telah menjadi perhatian KPU Jatim. Sejauh ini, KPU Jatim telah memberikan santunan kepada keluarga mendiang.
"Beberapa sudah kita berikan santunan," kata Ketua KPU Jatim, Choirul Anam ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (20/4/2019).
"Lainnya, sambil mengunggu perkembangan Insya Allah akan kita berikan santunan. Sementara, sambil menunggu update kab/kota lainnya," katanya.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan bahwa hal tersebut tak menghambat proses pemungutan suara di daerah.
"Sementara tidak (mengganggu)," katanya.
Nurul Amalia, Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data KPU Jatim menambahkan bahwa pihaknya juga menerima laporan tak resmi adanya beberapa penyelenggara yang sakit.
"Hampir di tiap kabupaten/kota ada," kata Nurul ketika dikonfirmasi terpisah.
"Setiap saya berkunjung ke daerah, selalu saja ada laporan soal petugas yang sakit. Misalnya saja karena kelelahan," katanya.
Banyak di antara petugas tersebut kelelahan akibat panjangnya proses pemilu.
"Ada yang terpaksa memakai selang infus saat bertugas karena sakit. Penyebabnya, dia tidak mau digantikan karena merasa bertanggungjawab," katanya.