Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jaga Etika dan Karakter Anak, Gatot Alfianto Rintis Kampung Pendidikan dengan Giatkan Budaya Mengaji

Perkembangan teknologi bagi warga kampung RT 13 RW 1 Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo bukan hanya memberikan dampak positif.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
BUDAYA MENGAJI - Anak-anak mengaji di TPQ yang berada di Masjid Darussalam, Jagir Sidosermo, Senin (29/4/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perkembangan teknologi bagi warga kampung RT 13 RW 1 Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo bukan hanya memberikan dampak positif.

Tetapi juga keprihatinan karena mereka lebih banyak bermain dengan gadget dari pada kegiatan positif lainnya.

Untuk itu, warga kampung sepakat mengarahkan anak-anak untuk aktif dalam kegiatan mengaji.

Tak hanya anak-anak bahkan orang dewasa hingga lansia juga memberikan contoh dengan rutin belajar mengaji setiap harinya.

Mengintip Kampung Ramah Anak di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kumpulkan Buku untuk Pojok Baca 

Kiai Kampung Sujud Syukur Jokowi-Maruf Amin Unggul Quick Count, Klaim Sumbangkan 11 Juta Suara

Ketua RT, Gatot Alfianto mengungkapkan di wilayahnya terdapat tiga titik yang dijadikan tempat belajar mengaji.

Saat sore, anak-anak belajar mengaji di masjid Darussalam.

Sementara saat malam anak-anak, remaja dan orang dewasa mengaji di TPQ dan di salah satu rumah warga.

"Kebiasaan mengaji ini pinginnya ke arah kampung pendidikan. Tetapi masih terbatas tempat untuk pusat kegiatan, sehingga kegiatan mengaji masih terpusat di rumah dan fasilitas umum warga," urainya.

Upaya menggagas kampung pendidikan ini menurutnya sangat dibutuhkan untuk menjaga etika dan karakter anak.

Karena dengan lokasi kampung yang dekat dengan pusat kota, menurutnya anak-anak akan lebih banyak terpengaruh hal yang negatif.

"Soalnya anak-anak biasanya kalau banyak main handphone nanti banyak nongkrong di warung dan di luar pengawasan orang tua," ujarnya.

Upaya mengarahkan kebiasaan bermain anak pada belajar mengaji ini, dikatakan Gatot, telah mendapat dukungan warga.

Bahkan warga lansia dan dewasa juga banyak yang belajar mengaji.

"Yang mengaji tiap malam itu awalnya juga istri saya ingin belajar di luar pengajian rutin. Karena kalau pengajian rutin isinya kajian, makanya pingin belajar mengaji Al Quran dari orang yang bisa kemudian dari mulut ke mulut kemudian banyak yang ikut belajar mengaji," urainya.

Hal serupa diungkapkan Lailatul Maftuhah yang membuka TPQ sejak 1991.

Kampung Anggrek di Kelurahan Dadaprejo Kota Batu Jadi Wisata Edukasi Sekaligus Berdayakan Petani

Kampung Ondomohen Genteng Surabaya Manfaatkan Got Jadi Wadah Ternak Bibit Ikan Lele dan Nila

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved