Soroti Pendidikan Mahal, Demo Mahasiswa LMND Tuban Nyaris Ricuh di DPRD, Aksi Dorong Dengan Polisi

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Cabang Tuban menggelar unjuk rasa memperingati hari pendidikan nasional, di kantor DPRD setempat, Kamis (2/5/2019).

Para mahasiswa tersebut menyorot tentang sistem pendidikan yang dinilai tidak bisa diakses semua pihak.

Pendidikan yang mahal membuat masyarakat yang ingin menikmatinya pupus karena faktor biaya.

• Jelang Ramadhan, Pantauan Harga Daging Sapi di Pasar Baru Tuban Relatif Stabil, Ayam Merangkak Naik

• Rekapitulasi Suara di Tuban, PKB & Golkar Bertambah 2 Kursi, Demokrat dan Nasdem Berkurang 1 Kursi

• May Day 2019, Ratusan Buruh FSPMI Tuban Tuntut UMSK Ditetapkan hingga PP 78 Tentang Upah Direvisi

Setidaknya sejumlah 4,5 juta anak di Indonesia tidak menyentuh bangku sekolah, alasannya karena biaya.

Selain itu pendidikan tinggi di Indonesia terendah di ASEAN yakni 31,75 persen di 2017 dan belum berubah signifikan.

Mahasiswa yang mencoba merangsek masuk ke gedung dewan harus berhadapan dengan polisi yang mengamankan jalannya aksi.

"Pendidikan kita miris, kami pakai data BPS. Saya minta perwakilan rakyat yang saat ini duduk di DPRD Tuban agar keluar menemui kami, jangan hanya enak-enak duduk di dalam," kata Ketua LMND Cabang Tuban Zainal Arifin saat orasi.

Mahasiswa yang tak kunjung ditemui perwakilan rakyat itupun terus memaksa untuk masuk hingga terjadi aksi saling dorong dengan petugas.

Kontak fisik itupun nyaris ricuh, namun tak lama Ketua DPRD Tuban Miyadi menemui massa mahasiswa tersebut.

"Nanti akan kita kawal aspirasi dari adek-adek mahasiswa yang berunjuk rasa terkait hardiknas," Ujarnya kepada mahasiswa.

Pria yang juga sebagai sekretaris DPC PKB Tuban itu juga meminta mahasiswa kembali, karena di waktu yang sama juga akan berlangsung paripurna.

Meski demikian, Miyadi juga menegaskan tetap akan mengawal aspirasi ini.

"Tetap akan saya kawal, saya minta adek-adek mahasiswa balik dulu karena akan berlangsung paripurna," Pungkasnya.

Usai mendapat jawaban dari Ketua DPRD itupun, mahasiwa akhirnya membubarkan diri secara tertib.