2.600 Rumah Masih Terendam Banjir di Gresik
Banjir yang merendam Lima kecamatan di Kabupaten Gresik meluas meski ketinggian air mulai surut. Kecamatan Cerme menjadi wilayah dengan dampak terpara
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Banjir yang merendam Lima kecamatan di Kabupaten Gresik meluas meski ketinggian air mulai surut. Kecamatan Cerme menjadi wilayah dengan dampak terparah.
Dari 2.600 rumah warga yang terendam banjir, sebanyak 1.387 rumah diantaranya berada di Kecamatan Cerme.
Sebanyak 18 desa di Kecamatan Cerme terendam banjir, Sabtu (4/5/2019). Akses menuju Cerme sempat terputus karena ketinggian air di Jalan Raya Desa Tambak Beras mencapai 40 sentimeter sepanjang 980 meter.
Warga yang terdampak banjir menduduki jalan dan menutup akses kendaraan besar. Para pengendara motor yang nekat melintas diminta untuk turun dan menuntun kendaraannya.
Jalan raya tersebut juga dimanfaatkan warga untuk menjaring ikan karena banyak sekali ikan yang keluar dari tambak akibat terendam banjir. Ratusan hektar tambak milik warga dipastikan gagal panen.
"Sekitar 550 hektar ini gagal panen, setelah banjir ini tambak airnya dikuras lagi kita kasih benih lagi, itu sudah berapa ? Apalagi kurang berapa hari lagi Ramadhan," ujar Kepala Desa Tambak Beras, Wahyudi kepada Tribunjatim.com.
Beberapa fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah masih terendam banjir.
• Desa Tambak Beras Gresik Terendam Banjir, Sebagian Warga Pilih Mengungsi
• Harga Bawang Putih di Pasar Pon Trenggalek Terus Merangkak Naik, Capai Rp 60 ribu Per Kilogram
• Tanggul Sungai Kali Lamong Perbatasan Surabaya-Gresik yang Jebol Sudah Ditutup Kembali
Akses dari Kecamatan Cerme menuju Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang melalui Jalan Moworudi masih tertutup. Ketinggian air 20 sampai 60 sentimeter.
Sementara itu banjir mulai surut di Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng yang sebelumnya merupakan wilayah yang cukup parah terdampak banjir.
Sebanyak enam desa di Balongpanggang sudah surut dari banjir, sehingga bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik berdatangan. Selain itu, jalan alternatif dari Mojokerto menuju Gresik mulai lancar, meski harus melalui jalan yang cukup jauh yaitu melalui Jalan Raya Metatu menuju Sumengko hingga tembus ke Jalan Raya Gresik - Lamongan di wilayah Duduk Sampeyan.
"Hari ini kita memberikan bantuan berupa sembako di Balongpanggang," ujar Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Tarso Sagito kepada Tribunjatim.com.
Sedangkan di Kecamatan Benjeng masih tergenang air. Namun, ketinggian hingga sore hari ini berangsur surut. Jalan desa yang masih tergenang hingga hari ini berkisar 10 sampai 20 sentimeter.
Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim yang meninjau langsung lokasi banjir mengatakan di Kecamatan Cerme banjir lebih diakibatkan tanggul jebol yang ada di Desa Jono membuat ribuan rumah dan tambak terendam banjir.
Qosim langsung melanjutkan perjalanannya menuju Desa Boboh, Kecamatan Menganti didampingi Kapolsek dan Camat Menganti, dia juga mengecek langsung dapur umum yang digunakan melayani kebutuhan masyarakat. "Alhamdulilah semuanya tertangani dengan baik," kata dia.
Total ada lima Kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Balongpanggang, Kecamatan Benjeng, Kecamatan Cerme, Kecamatan Menganti dan Kecamatan Kedamean.