Pilpres 2019
Awey Optimistis, Nasdem Dapat Satu Kursi di Senayan
Suara Caleg dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) nomor urut 5, Vinsensius Awey dinilai belum maksimal pada Pemilu di Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perolehan suara Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) nomor urut 5, Vinsensius Awey dinilai belum maksimal pada Pemilu di Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo. Sehingga, jalan untuk melenggang ke Senayan pun begitu terjal.
Awey mengatakan, perolehan suara di Surabaya jauh dari target yang ditentukan. Padahal, dirinya memprediksi bisa meraup pundi-pundi suara yang begitu besar di Surabaya.
"Targetnya 60.000 suara di Surabaya. Namun, sementara ini saya hanya mendapat antara 25.000 sampai 30.000 suara. Tetapi tidak mengapa itu terjadi, karena bagi saya politik adalah pengabdian," katanya saat ditemui Surya di salah satu outlet kopi yang berada di pusat Kota Surabaya, Selasa (30/4).
Untuk perolehan suara di Sidoarjo, Awey belum mengetahui secara pasti. Meski demikian, Awey merasa khawatir perolehan suara di Sidoarjo lebih merosot daripada Surabaya.
"Penyebab perolehan suara menurun yakni Karena irisan basis massa. Basis suara yang saya perkirakan, rupanya lebih banyak memberikan suara ke partai lain. Namun hal itu lumrah dalam iklim demokrasi. Soal selera, soal kepercayaan dan tentu pertimbangan lainnya yang kadang, saya tidak mengerti jalan pikiran pemilih," jelasnya.
• Ayu Dewi Tak Hadiri Gala Dinner Syahrini-Reino Barack, Hadiah yang Dikirim untuk Incess Jadi Sorotan
• Fakta Pria di Aceh Bantai Istri dan Kedua Anaknya, Mengaku Kesurupan hingga Korban Sempat Kirim SMS
• Muhammad Ashari, Caleg Potensial PKB Sukses Ungguli Petahana di Sidoarjo
Selain perolehan suara, lanjut Awey, yang membuat posisinya cukup berat untuk melenggang ke Senayan karena dirinya berada di Dapil neraka.
Bagaimana tidak, Dapil 1 Jatim Surabaya-Sidoarjo diisi oleh caleg incumbent dan beberapa tokoh.
"Di Partai NasDem sendiri ada Hayono Isman mantan Menpora era Kabinet Pembangungan, Manohara Odelia Pinot, dan Maruli Hutagalung mantan Kepala Kejati Jatim," paparnya.
Namun, hal itu tidak mengecilkan nyali Awey untuk maju sebagai Caleg DPR RI Dapil 1 Jatim Surabaya-Sidoarjo.
Awey justru termotivasi melakukan berbagai upaya untuk meraup suara. Motivasi itu mengantarkan Awey untuk meraih puncak perolehan di internal.
"Dari data yang saya miliki, sementara suara saya tertinggi di antara mereka. Urutan pertama saya, ke dua Hayono Isman, ketiga Maruli Hutagalung dan Manohara. Tetapi persoalannya bagaiaman saya bisa keluar sebagai pemenang untuk mendapatkan satu kursi di DPR RI. Dari informasi sementara Nasdem mendapat satu kursi di Dapil 1 Jatim Surabaya-Sidoarjo, antara kursi ke-9 dan ke-10. Tahapan pertama secara internal saya tertinggi, sekarang tinggal yang eksternal (caleg dari partai lain)," ucapnya.
Awey menyebutkan, upaya yang telah dilakukan untuk mendongkrak suaranya antara lain memasang, Alat Peraga Kampanye (APK) baleho dan billboard di beberapa lokasi.
Selain itu, Awey juga melakukan konsolidasi di beberapa titik untuk menjawab persoalan yang dialami warga. Konsolidasi dilakukan 2 bulan sebelum Pemilu.
"Saya tidak mempunyai tim sukses dan tim relawan. Saya hanya memasang baleho dan billboard serta konsolidasi agar masyarakat tahu kalau saya maju di DPR RI Dapil 1 Jatim Surabaya-Sidoarjo. Hanya sebatas itu, tidak ada politik uang. Untuk selanjutnya, saya hanya ingin tahu respon masyarakat, demokrasi kita masih hidup atau tidak. Dan hasilnya akan jadi evaluasi bagi saya," ungkapnya.
Faktor kedua, perolehan suara kecil adalah selama ini area Sidoarjo tidak digarap secara maksimal dan bisa dikatakan hampir tidak tersentuh dibeberapa kecamatan. Menganggap kawasan Surabaya itu luas sehingga sudah cukup memberikan kontribusi suara.