Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka Kembali Mulai 12 Mei, Berikut Cara Booking Lewat Layanan Online
Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) kembali membuka pendakian menuju Gunung Semeru pada 12 Mei mendatang.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) kembali membuka pendakian menuju Gunung Semeru pada 12 Mei mendatang.
Sebelumnya, TNBTS menutup pendakian ke Gunung Semeru sejak 3 Januari 2019 lalu.
"Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) pendakian hanya sampai di Kalimati," kata Kepala BB TNBTS, John Kennedie, ketika dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (9/5/2019).
• Jalur Pendakian Gunung Semeru Lewat Ranupani Tertutup Longsoran Tanah, BPBD Imbau Lewat Jalan Ini
• BPCB Jatim Sebut Situs Sekaran Adalah Bangunan Suci yang Menghadap ke Gunung Semeru
Ia menambahkan berdasarkan pengamatan yang dilakukan TNBTS antara Maret hingga April 2019, curah hujan di Gunung Semeru tidak ekstrem dan relatif menurun.
Selain itu kata dia, permintaan masyarakat untuk melakukan pendakian di Gunung Semeru cukup tinggi.
"Maka dari itu pengelola memutuskan untuk membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru, pada tanggal 12 Mei mendatang," ucapnya
Sebelum mendaki Gunung Semeru, wisatawan diwajibkan melakukan booking pendakian yang kini bisa dilakukan secara online melalui website bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
Layanan booking pendakian online ini dilengkapi fitur virtual account yang memudahkan wisatawan dalam melakukan pendaftaraan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Sehingga tidak harus melalui mekanisme menunggu konfirmasi admin pendakian BB TNBTS," ucap John.
• Tim SAR Libatkan Pendaki asal Brebes Yang Selamat untuk Mencari Rekannya di Gunung Semeru
• Sejumlah Pohon Tumbang di 10 Titik Jalur Pendakian Menuju Gunung Semeru Lumajang
John memgimbau masyarakat yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru memperhatikan prosedur, mempersiapkan kondisi fisik dan menggunakan jalur resmi.
"Lebih penting adalah ikut melestarikan ekologi kawasan TNBTS dengan tidak membuang sampah dan mengganggu flora dan fauna," pungkasnya.