1 Tahun Serangan Bom Surabaya
Mengenang Tragedi Kemanusiaan di Tiga Gereja Surabaya, Ini Pengakuan Weny, Ibunda Evan dan Nathan
Ya, 13 Mei 2018, tepat pada hari Minggu pagi menjadi momentum yang tak terlupakan bagi setiap masyarakat Indonesia.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setahun berlalu, sebuah tragedi kemanusiaan menimpa tiga gereja di Surabaya.
Ya, 13 Mei 2018, tepat pada hari Minggu pagi menjadi momentum yang tak terlupakan bagi setiap masyarakat Indonesia.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuna dan Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel Surabaya menjadi saksi bisu atas tragedi keji tersebut
Satu di antara sekian warga Surabaya yang terdampak teror tersebut adalah Weny Angelina.
Sosok ibu yang kehilangan dua malaikat kecilnya, yakni Vincentius Evan Hudojo dan Nathanael Ethan Hudojo.
• Satu Tahun Serangan Bom di Surabaya, Banyak Cerita Inspiratif
Meski telah berlalu, Weny Angelina mengaku kejadian itu masih tetap membekas baginya.
Dia meyakini kedua putra kesayangannya ini bahagia di surga.
"Saya menjalani hidup sehari-hari tetap seperti biasanya, walaupun ada yang kurang tanpa kehadiran anak-anak. Saya selalu banyak berdoa, mohon kekuatan dari Tuhan. Kadang kala masih terasa berat, masih menangis kalau saya kangen dengan anak-anak. Rindu mencium, memeluk anak-anak. Tapi meskipun berat, saya tetap harus bersabar, tidak putus asa, karena saya percaya kalau anak-anak pasti bahagia di surga bersama Tuhan," ujar suami dari Heri Hudojo tersebut, Sabtu (11/5/2019).
• Romo Kurdo: Tanggal 13 Menjadi Kekuatan untuk Bersatu dalam Doa
Dalam menjalani hari-harinya, Weny layaknya ibu pada umumnya, tidak ada kegiatan khusus.
Weny aktif berniaga melalui online.
"Paling ya saya urus suami, kerja ya sekadarnya cuman untuk isi waktu lewat online saja," lanjutnya.

Dia juga terdampak dari kejadian tersebut, bahkan dia sempat berobat ke luar negeri namun tidak lama dia kembali ke Surabaya.
Jarak antara kediamannya dengan Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Ngagel tak cukup jauh, sekitar dua kilometer dari gereja tersebut.
Weny beserta keluarga tetap beribadah ke gereja yang kini berdiri megah seakan lupa dengan kejadian yang memporak-porandakan gedung serta hati jemaat tersebut.
• Peringatan Satu Tahun Bom Surabaya, Polrestabes Surabaya Bersama Tokoh Agama Bagi Takjil