Pemuda Lamongan ini Manfaatkan Skotlet untuk Melukis, Ternyata Hasilnya Luar Biasa
Berbeda lagi dengan Sabiq Fajar Rozaq (23) pemuda Desa Menonggo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan Jawa Timur ini. Sabiq termasuk pelukis yang
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Ada saja ide yang muncul dari nalar sang pelukis. Ada menggunakan media abu rokok, daun jagung, batang pohon pisang, cat dan banyak ragam media.
Berbeda lagi dengan Sabiq Fajar Rozaq (23) pemuda Desa Menonggo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan Jawa Timur ini.
Sabiq termasuk pelukis yang juga menelorkan ide berbeda dari pelukis umumnya.
Ia tidak mengunakan cat sebagai media utama dalam menghasilkan karya lukisnya, Sabiq menggunakan media skotlet untuk menuangkan segala ide lukisannya.
Ia seniman yang sedang getol mengembangkan kerajinan unik berbahan skotlet. Sumber inspirasi lukisan yang mayoritas bergambar wajah ia dapatkan dari YouTube.
Ide lukisan wajah mengunakan bahan skotlet kali pertama muncul saat dirinya membuka sebuah tayangan di halaman YouTube tentang seni karya lukis.
Skotlet yang umumnya digunakan untuk bahan pelindung kendaraan, baik roda dua maupun mobil, ternyata bisa juga dijadikan sebagai bahan baku untuk melukis.
"Awalnya ya lihat-lihat di channel YouTube. Kemudian ada lukisan dari skotlet," katanya kepada Tribunjatim.com.
• Satu Tahun Kepergian Aloysius Bayu Sang Korban Ledakan Bom Surabaya, Istrinya Mengaku Sudah Ikhlas
• Jadwal Penukaran Uang Bank Indonesia Jelang Lebaran 2019, Catat Tempatnya!
• Geng Menteri Ceria Kompak Unggah Foto Hangout, Penampilan Luna Maya Jadi Sorotan
Hanya saja, tayangan di YouTube itu tidak diberitahukan secara rinci cara membuatnya.
Sabiq penasaran, dan mulailah ia mengejar yang masih tersembunyi itu.
Sabiq kemudian mencoba mengaktualisasikan rasa penasaran itu dan membuat lukisan wajah mengunakan skotlet dan beberapa bahan lainnya.
Pertama karyanya yang ia hasilkan tidak sesuai dengan lukisan yang dilihatnya di channel YouTube.
Pria yang pernah menempuh pendidikan jurusan Hukum di Universitas Trunojoyo Madura ini ternyta tidak patah semangat, terus dan terus mencoba membuat lukisan itu hingga menghasilkan sebuah lukisan yang diharapkannya.
"Awal mencoba hasilnya kurang memuaskan," katanya kepada Tribunjatim.com.
Ia tidak patah semangat, dan diulang - ulang hingga kini menghasilkan karya lukis yang layak dinikmati.
"Alhamdulillah hasilnya bagus," ungkapnya.
Bakat Sabiq tidak muncul setelah menyelesaikan jurusan di bangku kuliah, namun bakatnya itu muncul sejak dari kecil. Kemudian terus diasah dan dikembangkan kembangkan hingga beberapa kali pernah menyabet penghargaan lomba melukis. Kini Sabiq hijrah melukis menggunakan media skotlet.
Prosesnya sangat sederhana. Pertama gunting skotlet dengan diameter yang diinginkan, setelah itu digambar sesuai pola wajah dan ditempelkan pada triplek. Setelah itu skotlet yang sudah terdapat pola kemudian di iris. Setelah jadi baru kemudian lukisan itu dipasang bingkai