Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

1 Tahun Serangan Bom Surabaya

Satu Tahun Kepergian Aloysius Bayu Sang Korban Ledakan Bom Surabaya, Istrinya Mengaku Sudah Ikhlas

Peristiwa satu tahun ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya meninggalkan kenangan mendalam, salah satunya bagi Istri Aloysius Bayu.

Penulis: Mayang Essa | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/MAYANG ESSA
Keluarga Aloysius Bayu Rendra Wardhana, korban ledakan bom Surabaya. Monik Dewi Andini bersama dua anaknya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (12/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peristiwa satu tahun ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya meninggalkan kenangan mendalam, salah satunya bagi Istri Aloysius Bayu Rendra Wardhana.

Bayu merupakan korban yang saat kejadian bertugas menjaga keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Jaya Utara.

Ia meninggalkan seorang istri Monik Dewi Andini dan dua anak yang masih balita, Cornelius Aaron yang saat ini berusia empat tahun dan Brigitha Alysia Kirana berusia 2 tahun.

Wakapolda Lampung Rudi Setiawan Merinding Lihat Risma Menangis Keras Saat Surabaya Diguncang Bom

Satu Tahun Serangan Bom Surabaya, Briptu Ahmad Muaffan Alaufa Masih Rasakan Dengung pada Telinganya

Ditemui TribunJatim.com di kediaman Istrinya, Jalan Semolowaru Selatan, Surabaya, Monik mengaku ikhlas relakan kepergian sang suami.

"Satu tahun sejak pergiannya, saya sudah ikhlas dan menganggap ini perjalanan dari kisah hidup saya," terangnya wanita berusia 39 tahun ini, Minggu (12/5/2019).

Sambil sesekali memandang kedua anaknya bermain, Monik mengaku mengingat dengan jelas detail peristiwa yang begitu cepat memisahkannya dari sang suami.

"Jam setengah enam kami bertemu dan bayu berpamitan untuk berangkat ke gereja. Jam setengah 11 saya mendapat konfirmasi dari Gereja," detailnya.

Dengan tegas, Monik menganggap peristiwa satu tahun ledakan bom bukan menjadi beban hidupnya.

Yaitu dengan melakukan aktifitas seperti biasanya, sebagai tenaga pengajar di salah satu KBK di Surabaya, Santa Clara.

"Yang perlu saya pikirkan sekarang adalah masa depan kedua anak saya dan mas Bayu. Mengasuh dan membimbing dalam porsi saya, sebagai ayah dan ibu," jelasnya.

Briptu Muaffan Korban Bom Surabaya : Teman-teman Menganggap Saya Sudah Meninggal

Satu Tahun Bom Surabaya, Briptu Muaffan Hadang Motor Pelaku dan Terpental

Bekerja sejak 2010, sesekali monik mengaku rindu akan sosok ayah dari anak-anak yang telah meninggalkannya.

"Rindu sih pasti, untuk mengobati itu biasanya saya sempatkan berkunjung ke makam mas bayu," urainya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved