PWNU Jatim Keluarkan Bahtsul Masail, Tolak Hasil Pemilu Dengan Kerahkan Massa: Mengarah Pada Makar
PWNU Jatim Keluarkan Bahtsul Masail Kebangsaan, Tolak Hasil Pemilu Dengan Kerahkan Massa : Mengarah Tindakan Makar.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penolakan hasil Pemilu dengan pengerahan massa, tidak dibenarkan berdasarkan hasil Bahtsul Masail Kebangsaan PWNU Jatim.
Khatib Syuriah PWNU Jatim KH Syafrudin Syarif, saat menggelar konferensi pers Senin (20/5/2019), mengungkapkan, pengerahan massa dengan dalih gerakan kedaulatan rakyat untuk menolak hasil pemilu, tidak dapat dibenarkan.
• Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019, PWNU Jatim Serukan 4 Hal
• Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019, PWNU Jatim: Hormati Keputusan KPU
• Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas & Tak Ikut Kisruh, Ketua PWNU Jatim: Jatim Aman, Indonesia Aman
Karena menurutnya, berdasar hasil keputusan Bahtsul Masail Kebangsaan yang digelar PWNU Jatim, hal itu dapat mengarah pada tindakan makar.
"Menyulut terjadinya konflik sosial, perang saudara, dan mengacaukan keamanan nasional", imbuhnya di hadapan awak media, Senin (20/5/2019).
Ia mengatakan, pihaknya menggunakan dalil agama sebagai referensi dalam mengeluarkan fatwa itu.
Untuk diketahui, dalam merespon situasi politik menjelang pengumuman KPU 22 mei mendatang, PWNU Jatim menggelar Bahtsul Masail Kebangsaan tentang hukum menolak hasil pemilu dengan dalih kedaulatan rakyat.
Berlangsung selama dua hari sejak Minggu (19/5/2019) hingga senin (20/5/2019) siang.
Dalam Bahtsul Masail yang digelar di internal PWNU Jatim itu dihadiri oleh puluhan Kiai dan dengan menggunakan referensi yang tak sedikit.