Rayakan Ulang Tahun ke 50, Ludruk Karya Budaya Baru Akan Gelar Lakon 'Suminten Edan' Malam Ini
Kelompok Seni Ludruk Kabupaten Mojokerto 'Ludruk Karya Budaya Baru' memperingati hari ulang tahunnya yang ke 50.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Kelompok Seni Ludruk Kabupaten Mojokerto 'Ludruk Karya Budaya Baru' memperingati hari ulang tahunnya yang ke 50.
Mereka pun menggelar sarasehan atau diskusi bersama tentang ludruk, di Pondok Jula-Juli Karya Budaya, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa Malam, (28/5/2019).
Acara yang digelar selama dua hari, Mulai Selasa (28/5/2019 sampai Rabu (29/5/2019) ini menampilkan diskusi bersama berabagai sosok.
Mulai guru besar Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Prof Henricus Suprayitno, Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Malang, Prof Djoko Saryono dan Aris Setiawan, Pengajar Etnomusikologi Institut Seni Indonesia (ISI), Aris Setiawan.
(Pentas Monolog Ludruk Semanggi Surabaya, Irama Budaya Sinar Nusantara Ajak Millenial Terlibat Seni)
Topik yang dibahas bertema "Ludruk, Budaya Pop, Dan Strategi Kebudayaan".
Pada Rabu (29/5/2019) nanti malam, akan ada pertunjukan ludruk gabungan yang dibawakan oleh Padepokan Seni Kirun dari Madiun dan Ludruk Karya Budaya dari Mojokerto dengan lakon Suminten Edan.
Abah Eddy (63), pimpinan kelompok seni Ludruk Karya Budaya, mengatakan, melalui acara ulang tahun ini, Kesenian Ludruk tetap eksis di Jawa Timur dan tetap lestari kepada generasi generasi yang akan datang.
"Ludruk merupakan kesenian yang sudah ada di Jawa Timur sejak jaman dulu kala. Saya berharap ludruk tetap lestari, tetap eksis seiring masuknya budaya dari luar negeri." Kata Eddy kepada tribunjatim di pondok jula juli, Selasa malam (28/5/2019).
Menurut Eddy, Ludruk merupakan budaya yang terus berkembang. Sebab, ludruk bisa menampilkan cerita atau lakon dari berbagai jenis cerita.
Seperti cerita cinta, cerita tentang dongeng, legenda, cerita tentang sejarah dan cerita tentang kehidupan sehari hari.
(Festival Ludruk Kota Surabaya, Orang Tua: Acara Seperti ini Melindungi Anak dari Pergaulan Buruk)
"Ludruk bisa menceritakan berbagai jenis cerita. Ludruk juga bisa menampilkan cerita tentang kritik kepada kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan kepada masyarakat." Jelas Eddy.
Ludruk Karya Budaya merupakan kelompok seniman ludruk yang dibentuk di Kabupaten Mojokerto pada (29/5/2019), tepatnya di dusun sukodono, desa canggu, kecamatan jetis kabupaten mojokerto.
Anggota Ludruk Karya Budaya saat ini berjumlah 60 anggota. Baik itu terdiri dari pria, wanita, dewasa, remaja, maupun lansia.
(Pentas Monolog Ludruk Semanggi Surabaya, Irama Budaya Sinar Nusantara Ajak Millenial Terlibat Seni)