Ada Rumah Adat & Monas di Pos Layanan Mudik di Gresik, Jadi Pengingat Agar Tetap Jaga Persatuan NKRI
Ada Rumah Adat & Monas di Pos Layanan Mudik di Gresik, Jadi Pengingat Agar Tetap Jaga Persatuan NKRI.
Penulis: Sugiyono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Ada yang menarik bagi pemudik untuk singgah di Pos Pelayanan Mudik Polres Gresik.
Tepatnya di SPBU Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampeyan. Pemandangan menarik ada miniatur berbagai rumah adat, tugu pahlawan dan tugu monas.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, melalui Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto mengatakan pembuatan miniatur rumah adat ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia berasal dari berbagai suku dan golongan.
• Kapal Blue Sea Jet Rute Gresik-Bawean Mulai Beroperasi
• Kajari Gresik Gelar Santunan Anak Yatim Piatu, Generasi Muda Diminta Tetap Jaga Persatuan NKRI
• Selama Kurun Waktu Delapan Tahun, Pemkab Gresik Berhasil Perbaiki 5.512 Unit Rumah Warga Tidak Mampu
"Pembangunan miniatur rumah-rumah ini untuk menunjukkan perbedaan di Indonesia, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI)," kata Wikha, Kamis (30/5/2019).
Berbagai miniatur rumah adat tersebut berasal dari Jawa, Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, Papua Irian Jaya.
Dan miniatur bangunan bersejarah yaitu tugu pahlawan di Surabaya dan Monas di Jakarta.
Di bangunan itu juga dilengkapi pakaian adat dari masing-masing daerah sehingga menunjukkan bahwa Indonesia itu berbagai suku dan budaya.
"Bangunan ini menunjukkan bahwa Indonesia berbagai suku bangsa dan budaya, sehingga itu yang harus dijaga sampai kapanpun," kata Wahyu S Bintoro, saat mendampingi kunjungan dari Mabes Polri Kombes Pol Diyanto.
Di pos pelayanan tersebut juga dilengkapi dengan sarana prasarana untuk memantau perkembangan lalu lintas.
Diantara ruang pos jaga lalu lintas, ruang IT, aplikasi keamanan berbasis android Go Sigap, ruang pendidikan, ruang kesehatan, ruang istirahat dan ruang bermain anak-anak.
"Ini untuk membantu masyarakat dan bukti pengabdian kepada masyarakat," katanya.
Sementara Kasubdit Kamsel (keamanan dan keselamatan) lalu lintas Polda Jawa Timur, Kompol Adhytia Panjianom mengatakan bahwa lomba pos pelayanan dan pos pam mudik 2019 di seluruh jajaran Polres di Jawa Timur.
"Harapan kami dengan lomba-lomba ini bisa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat selama arus mudik," kata Adhytia.
Kreteria penilaian pos pam dan pos pelayanan arus mudik tersebut diantaranya kerjasama dengan instansi terkait, kelengkapan fasilitas, inovasi kegiatan dan dekorasi tempat.
"Kelengkapan fasilitas bisa meliputi adanya petugas kesehatan, mobil derek, pelayanan servis dan inovasi kegiatan di pos pelayanan tersebut," imbuhnya.