Kuliner Surabaya
Sebelum Viral, Pedagang Viral Rujak Cingur Rp 60 Ribu Mengaku Habiskan 10 Kg Cingur Tiap Hari
Lapak Rujak Cingur Bu Milla di kawasan Gunung Anyar, Surabaya Tambak sempat viral seusai kedapatan menjajakan seporsi rujak cingur 60 Ribu Rupiah.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lapak Rujak Cingur Bu MIlla di kawasan Gunung Anyar Tambak sempat viral seusai kedapatan menjajakan seporsi rujak cingur 60 Ribu Rupiah.
Wanita bernama asli Marmilla (45) itu mengaku keberatan bila harga rujaknya harus diviralkan dengan cara semacam itu.
Menurutnya, harga Rp 60 Ribu untuk seporsi rujak cingur buatannya sudah dipahami oleh pelanggan setia.
Marmilla mengaku menghabiskan uang sekitar Rp 3.100.000 untuk membeli bahan baku masakan rujak cingur.
(Diviralkan gara-gara Jual Rujak Cingur Rp 60 Ribu, Marmilla Mengaku Diteror Orang Tak Dikenal)
"Ya sekitar 3 Juta 100 ribu, itu belum termasuk beli (daging) cingurnya," katanya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (11/6/2019).
Dalam pemilihan bahan baku pembuatan rujak, Mila mengaku tidak ada yang spesial. Ia tetap membeli bahan baku di pasar sayur seperti pedagang pada umumnya.
Hanya saja Mila memilih sendiri bahan-bahan dasar sayuran dan bumbu rujak yang berkualitas bagus.
"Ya di pasar kalau beli, cuma ya saya pilihi yang bagus-bagus. Saya gak mau beli bahan yang gak bagus," katanya.
Di hari biasa, sebelum jadi viral, Marmilla mengaku bisa menghabiskan 10 Kilogram cingur. Saat ramai, satu panci besar daging cingur seberat 40 kilogram diklaim bisa ludes dibeli.
Terkadang ia memiliki stok simpanan cingur di lemari pendinginnya yang bakal dipastikan cukup untuk bahan dasar berjualan rujak selama sepekan.
Namun tak jarang, stok itu justru habis dalam dua atau tiga hari.
"Biasanya stok cingur yang biasanya saya simpan untuk satu minggu kadang 2 hari sudah habis ya karena saking ramainya," lanjutnya.
Mengingat begitu tingginya stok Cingur yang ia butuhkan selama berjualan, terkadang Mila tak bisa mengandalkan pasokan cingur dari satu pemasok.
"Saya dapat stok cingur ada dari empat tempat, kadang dikirimi teman saya, kadang beli di Pasar Mangga Dua, kadang dari pasar lain," tandasnya.