Berkeliling Bersama Jarum Suntik, National Hospital Surabaya Kampanyekan Peduli Parkinson di CFD
Pagi ini, Minggu (16/6/2019), bersama maskotnya yang berupa boneka jarum suntik, National Hospital Surabaya tampak kompak berseragam kaos hijau tosca.
Penulis: Hefty Suud | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pagi ini, Minggu (16/6/2019), bersama maskotnya yang berupa boneka jarum suntik, National Hospital Surabaya tampak kompak berseragam kaos hijau tosca.
Mereka berjalan di area car free day Taman Bungkul, sambil meneriakkan jargon united for parkison.
Linda Ayu, Marketting National Hospital Surabaya mengatakan kegiatannya itu diadakan untuk memperingati World Parkinson's Day pada 11 April 2019.
• Targetkan Peningkatan Customer, OVO Sebar Tim di Surabaya, Gaet 35 Pengguna Baru dalam Sehari
Selain itu, kegiatan tersebut dikatakan Linda juga merupakan bentuk dukungan untuk penderita parkinson.
Dalam kegiatan itu pun, National Hospital Surabaya memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar tergadap penderita parkinson.
"Sambil berjalan, tadi kami juga bagi-bagikan kipas yang berisi kutipan mengenai parkinson. Kami ingin masyarakat lebih tau mengenai parkinson, bahwa ini nggak menular, jadi tidak perlu menjauhi penderitanya. Terpenting, motivasi juga semangat itu menjadi kunci utama untuk perbaikan kuakitas hidup orang dengan parkinson," jelas Linda.
• Test Ride Honda Vario 150 di Surabaya, Motor Matic yang Cocok Dipakai di Jalan Menikung
Kegiatan itu, dikatakan Linda diikuti oleh sekitar 90 orang, terdiri dari beberapa tim dokter National Hospital, juga para mahasiswa kedokteran.
Dr Achmad Fahmi SpBS (K) dari National Hospital Surabaya adalah salah satu yang tampak dalan kegiatan tersebut. Fahmi pun bertugas memberi edukasi tentang tips meminimalisir serangan parkinson.
Ikut dalam kegiatan tersebut, Fahmi berharap, masyarakat dapat kompak dan bersama-sama merangkul para penderita parkinson. Tuturnya, hal itu penting, supaya para penderitanya tidak rendah diri dan minder.