Unair Terima 5 Mahasiswa Berprestasi Pendaftar SBMPTN, Berikut Daftar Nama Siswa dan Asal Sekolahnya
Universitas Airlangga kembali memberikan kejutan dalam sosialisasi SBMPTN-Mandiri dengan langsung menerima lima pendaftar SBMPTN.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Airlangga kembali memberikan kejutan dalam sosialisasi SBMPTN-Mandiri dengan langsung menerima lima pendaftar SBMPTN.
Mereka yang diterima merupakan pendaftar SBMPTN dengan mempertimbangkan nilai UTBK dan prodi yang dipilih, serta prestasi yang dimiliki.
Satu di antaranya Alifia, alumnus SMAN 8 Surabaya dengan rata-rata nilai UTBK 592.
Alifia menjelaskan dirinya telah menjadi juara nasional dalam lomba lingkungan yang diadakan Kementrian ESDM secara berjenjang dari Kota, provinsi hingga nasional.
• SBMPTN Tahun 2019, Universitas Brawijaya Bakal Terima 5.250 Calon Mahasiswa Baru
• Pendaftaran SBMPTN Ditutup 24 Juni 2019, UB Malang Imbau Calon Mahasiswa Tak Mepet untuk Mendaftar
"Nilai Matematika saya 600 dan pilihan pertama saya di jurusan Ekonomi Pembangunan Unair," ungkapnya mengenalkan diri di antara sejumlah anak yang mengaku memiliki prestasi akademik maupun nonakademik dalam Gelar SBMPTN dan Mandiri Unair 2019 di Aula Garuda Mukti Kampus C Unair, Sabtu (22/6/2019).
Selain Alifia, empat anak yang dinyatakan diterima SBMPTN yaitu Ahmad Alifiandy alumnus SMAN 1 Sooko Mojokerto yang juara dalam Festival Bahasa Jerman.
Ahmad diterima di pilihan keduanya yaitu Sastra Inggris Unair dengan nilai rata-rata UTBK 611.
Kemudian Alvina Dewi, alumnus SMA 10 Surabaya yang memiliki prestasi Juara 1 Public Speaking Jatim Open, diterima di pilihan keduanya yaitu Sosiologi Unair dengan nilai rata-rata UTBK 551,8.
Hasnia Salma alumnus SMA Taruna Nusantara Magelang sempat mendapat Juara dan Harapan 1 Lomba Matematika di UNS. Diterima di prodi Ilmu Gizi dengan nilai UTBK 655.
Terakhir Adelia Oktavia Putri, alumnus SMAN 3 Surabaya yang meraih Juara 3 Kejurnas Atletik, Juara 3 Popda dan Juara 3 Kejurda Atletik. Diterima di prodi Ilmu Sejarah dengan nilai UTBK 560.
Rektor Unair, Prof Moh Nasih menjelaskan penerimaan secara langsung ini sebagai bentuk keterbukaan pada masyarakat.
Sehingga jika dinilai mereka yang diterima SBMPTN dirasa nilainya rendah dibandingkan yang lain, sebenarnya mereka punya prestasi yang menjadi pertimbangan.
"Jadi bisa transparan tahu prestasi anak-anak ini, nggak jadi fitnah nilainya nggak sebesar yang gagal tapi kok diterima. Saat ini juga masih proses kalau memang ada yang berprestasi seperti hafidz," lanjutnya.
Selain apresiasi terhadap prestasi, Prof Nasih menegaskan Unair tetap menggunakan nilai UTBK sebagai pertimbangan utama.
Jika ada prestasi non akademis bagus, tetapi nilai UTBK tidak masuk standar tentunya tidak akan diterima.