Naik Haji Jatim 2019
Rokok dan Obat Tradisional Bawaan Calon Jamaah Haji Asal Madura , Mendominasi di Asrama Haji
PPIH Embarkasi Surabaya kembali menemukan rokok dan obat-obatan tradisional di koper-koper milik calon jamaah haji.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PPIH Embarkasi Surabaya kembali menemukan rokok dan obat-obatan tradisional di koper-koper milik calon jamaah haji.
Setelah memeriksa puluhan koper milik calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) 6, 7 dan 8 asal Bangkalan dan Sumenep, PPIH kembali menemukan rokok dan obat-obatan di koper milik kloter 9.
Petugas masih menemukan sejumlah rokok maupun obat-obatan di beberapa koper milik calon jamaah haji kloter 9 asal Bangkalan, Probolinggo, Trenggalek, Pamekasan, Magetan dan Surabaya.
"Kita lihat rokok masih ada, yang ini sedikit, dibandingkan kloter sebelumnya. Kami sudah mengimbau untuk memenuhi aturan penerbangan," kata Kabid Pemerintahan dan Pemberangkatan Haji, Sunarto, Senin (8/7/2019).
Sebelumnya, PPIH juga memeriksa sejumlah 76 koper milik calon jamaah haji asal Bangkalan kloter delapan, ditemukan sejumlah rokok dan obat-obatan legal namun berjumlah lebih dari aturan penerbangan internasional.
Sementara dari kloter enam dan tujuh asal Sumenep, petugas menyita rokok, obat-obatan tradisional berbagai merek hingga tisu magic di dalam koper-koper milik calon jamaah haji.
• Mbah Miun, Jemaah Haji Tertua di Mojokerto yang Berusia 93 Tahun, Punya 17 Cucu dan Puluhan Cicit
• Koper Calon Haji Bangkalan Dibongkar PPIH Embarkasi Surabaya, Rokok Hingga Obat-Obatan Disita
Sejumlah 23 koper diperiksa petugas dari sebanyak 11 koper milik CJH kloter enam dan 12 koper milik CJH kloter tujuh.
Dari pantauan di lokasi, koper-koper tersebut tidak berisi pakaian melainkan penuh rokok dan obat-obatan tradisional berbagai merek.
Sementara itu, Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Jamal menduga ada kesengajaan membawa rokok dan obat tradisional ke Arab Saudi.
"Ada yang mengaku membawa rokok karena memang niatnya dijual di Arab Saudi sekitar Rp 50-500 ribu," kata dia.