Ratas dengan Presiden Jokowi, Gubernur Khofifah Bahas Koneksitas Kereta Api Gerbangkertasusila
Gubernur Khofifah bahas proyek kereta api Gerbangkertasusila dengan Presiden Jokowi di Istana Negara Bogor
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi dan para menteri Kabinet Kerja di Istana Negara Bogor, Selasa (9/7/2019).
Dalam ratas tersebut dibahas proyek koneksitas transportasi kereta api Gresik–Bangkalan–Mojokerto– Surabaya–Sidoarjo–Lamongan (Gerbangkertasusila) yang terintegrasi, serta pengembangan kawasan Bromo-Tengger-Semeru atau BTS.
Ditemui seusai Ratas, Khofifah mengatakan, proyek kereta api di Gerbangkertasusila yang merupakan ring 1 wilayah industri di Jatim tersebut sudah masuk dalam proyek Bappenas RI untuk disiapkan sebagai sepuluh besar kota metropolitan di Indonesia.
• Khofifah Salurkan 200 Rit Air ke Ponorogo, Warga Sempat Harus Turun Bukit untuk Dapat Air Bersih
Untuk mendukung proyek tersebut, Khofifah mengatakan dibutuhkan tambahan intensitas kereta komuter yang rutenya tidak hanya sampai Kabupaten Lamongan, tapi bisa mencapai Kabupaten Tuban.
Hal ini untuk mengantisipasi proses permohonan refinery alias pengolahan minyak di kabupaten tersebut.
“Jadi jika nanti refinery sudah berjalan, ini pasti membutuhkan intensitas transportasi yang lebih tinggi, kemudian di jalur-jalur industrial estate. Kita juga ingin memberikan kemudahan, dan ini pasti akan mempercepat sekaligus meringankan ongkos pengangkutan barang dan jasa disekitar Gerbangkertasusila,” lanjutnya.
• Khofifah Disebut Capres Potensial Tahun 2024 Versi LSI Denny JA, Begini Komentar Gubernur Jatim
Untuk teknis proyek Gerbangkertasusila tersebut, Khofifah menguraikan, pemerintah akan memanfaatkan jalur-jalur rel kereta api (KA) yang sudah ada.
Termasuk menghidupkan kembali rel kereta api yang dibangun pada jaman Belanda seperti antara Babat-Jombang.
Kemudian, menggunakan jenis kereta api yang selain bisa berjalan di rel, juga bisa berjalan di non rel.
“Saya sudah menurunkan tim untuk melakukan survey terhadap kebutuhan masyarakat, seperti kejelasan jadwal keberangkatan, dan lainnya. Saya juga sudah berkomunikasi dengan PT KAI, untuk kebutuhan tambahan gerbong, frekuensi perjalanan, lalu jenis kereta api yang mirip otobus, jadi dia bisa di rel, juga bisa di non rel, jadi jika tidak ada rel, keretanya bisa nyambung ke darat,” urainya.
• Api Porprov Jatim Bermalam di Grahadi, Khofifah Buat Gebrakan Porprov Jadi Agenda 2 Tahunan
Terkait rel kereta api, Gubernur Khofifah menjelaskan, jalur rel KA yang dulu belum terhubung, sekarang sudah saling terhubung satu sama lain.
Di antaranya, Stasiun Pasar Turi-Stasiun Gubeng, lalu Pasar Turi-Semut-Gubeng, dan lainnya.
Saat ini pihaknya juga telah memaksimalkan koneksitas ke Tuban-Babat Lamonga hingga Jombang.
“Jadi saya sebut ini koneksitas maksudnya adalah transportasi publik yang terkoneksi. Koneksitas ini sudah mulai dicicil, rel-nya sudah tersambung, misalnya untuk stasiun Gresik, Bupati Gresik juga telah mengizinkan dan menyiapkan stasiun yang ada untuk menjadi tempat pemberhentian,” jelasnya.