Pasukan Penjaga Perbatasan Republik Indonesia Fokuskan Mengawasi Peredaran Narkoba dan Barang Ilegal
Pemantauan terhadap ganja dan barang ilegal menjadi fokus pasukan yang bertugas di kawasan perbatasan Republik Indonesia - Papua New Guniea (PGN).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemantauan terhadap ganja dan barang ilegal menjadi fokus pasukan yang bertugas di kawasan perbatasan Republik Indonesia - Papua New Guinea (PGN).
Hal ini ditegaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai pemeriksaan kesiapan operasi Satgas pengamanan perbatasan RI - PNG Yonif Raider 509/Balawara Yudha di Kabupaten Jember, Jumat (12/7/2019).
"Perhatian banyak sekali, seperti terkait ganja, pengawasan ganja di sana. Juga konsen kami untuk pengawasan barang-barang ilegal," ujar Hadi.
• Puncak Latihan Perang Armada Jaya ke-37 di Pantai Banongan, Gunakan Kapal Tempur KRI Makassar
Pengawasan yang dilakukan berbekal dari hasil analisa dan evaluasi operasi pasukan sebelumnya.
Selain itu, kata Hadi, operasi juga nantinya disesuaikan dengan kebutuhan warga setempat.
"Masalah apa yang dihadapi warga sana. Apakah terkait sarana dan prasarana. Dari hasil evaluasi, ternyata belum ada pasokan listrik sehingga harus menyediakan listrik memakai solar cell," lanjut Hadi sambil mencontohkan kebutuhan warga di daerah operasi pengamanan.
Pasukan di daerah perbatasan juga harus memecahkan solusi untuk masalah komunikasi.
• Detik-Detik Menegangkan Saat Personel TNI AL Turunkan dan Angkat Kembali Sekoci dari KRI Makassar
Untuk masalah kerawanan di perbatasan Papua - PNG, Hadi menegaskan pihaknya telah mendapatkan informasi kerawanan. Personel TNI juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait kerawanan gangguan keamanan tersebut.
450 prajurit Yonif Raider 509 diterjunkan di dua kabupaten perbatasan RI - PNG yakni Kabupaten Keerom dan Pegunungan Bintang Papua.