UPDATE Penemuan Mayat Bayi dalam Kresek di Tandes, Polisi Pakai Siasat Operasi Yustisi Ungkap Pelaku
UPDATE Penemuan Mayat Bayi dalam Kresek di Tandes, Polisi Pakai Siasat Operasi Yustisi Ungkap Pelaku.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perkembangan kasus penemuan mayat bayi dalam kresek di Tandes, Surabaya, Senin (15/7/2019) kemarin.
Setelah memastikan, dugaan pelakunya adalah pasangan suami istri (Pasutri) yang tinggal di dekat kosan, tidak terbukti.
Polisi kini akan mencari cara lain untuk menelusuri jejak si pelaku yang mengubur bayi tersebut.
• UPDATE Penemuan Mayat Bayi dalam Kresek di Tandes, Polisi Sebut Pasutri Indekos Bukan Pelakunya
• Polisi Curigai Pasutri yang Tinggal di Sebelah TKP Temuan Mayat Bayi di Surabaya, Ini Alasannya!
• KABAR TERKINI Kasus Penemuan Mayat Bayi dalam Kresek di Tandes Surabaya, Diduga Bayi Berusia 3 hari
Kanit Reskrim Polsek Tandes Surabaya Ipda Gogot Purwanto menuturkan, pihaknya akan melakukan operasi yustisi.
"Masih akan operasi yustisi," ungkapnya pada TribunJatim.com melalui pesan singkat WhatsApps (WA), Rabu (17/7/2019).
Gogot mengungkapkan, cara itu merupakan siasat untuk mengungkap pelaku.
Setelah dugaan sebelumnya tentang ada kemungkinan sepasang suami istri (pasutri) yang tinggal berdekatan di lokasi penemuan mayat bayi, sempat menjadi si tertuduh pelaku.
Gogot mengatakan, dugaan bila kedua pasutri itu adalah si pelaku, belakangan terpatahkan.
"Jadi bukan anaknya orang tersebut yang dibuang," ujarnya.
Ia telah melakukan pemeriksaan terhadap kedua pasangan tersebut, termasuk memastikan keberadaan bayi yang baru saja dilahirkan.
Percakapan itu dilakukan Gogot melalui percakapan tatap muka lewat fitur Video Call ponsel, Gogot melakukan pemeriksaan terhadap pasutri yang sedang berada di Lamongan.
"Untuk penghuni kos yang melahirkan di puskesmas sudah video call saya anak. Ibu dan bapaknya sekarang ada di kampungnya di wilayah Lamongan," tandasnya.