Gubernur Khofifah Minta Penerima Lansia Penerima PKH Plus Otomatis Punya KIS dan BPJS
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para lansia Penerima PKH Plus otomatis mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan terdaftar BPJS
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para lansia Penerima PKH Plus ( program keluarga harapan Plus ) otomatis mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan terdaftar BPJS.
Peringatan itu disampaikan Khofifah saat melakukan pencairan PKH Plus khusus lansia di Kabupaten Sampang, Senin (22/7/2019).
Saat menyalurkan PKH Plus tersebut gubernur perempuan pertama Jawa Timur tersebut menanyai secara acak adakah penerima PKH yang belum memiliki KIS atupun BPJS.
"Pendamping PKH tolong ini diperhatikan. Kalau dapat PKH mestinya tuntas untuk KIS nya. Coba barangkali ini terlewat," kata Gubernur Khofifah.
(Harga Garam Anjlok, Gubernur Khofifah Minta Data Nasional Khusus Garam Demi Hindari Impor Berlebih)
Menurutnya para lansia kerap kali mengalami gangguan kesehatan. Mulai kepalanya yang sakit, tangan gemetar, gangguan akibat kolesterol dan aneka gangguan yang lain.
"Maka tolong KIS dan BPJS nya dilengkapkan. Agar percepatan layanan kesehatan hingga tingkat bawah bisa terjangkau," tegas Gubernur Khofifah.
Ada lebih dari 50 lansia yang hari itu secara simbolis menerima pencairan dana PKH Plus.
PKH Plus merupakan program Jatim Sejahtera yang memberikan bantuan interfensi kesejahteraan bagi penduduk lanjut usia.
Program ini merupakan inisiasi dari Gubernur Khofifah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mengurangj diparitas dimana kemiskinan di pedesaan di Jawa Timur begitu tinggi sebesar 14,43 persen.
"Jadi yang diterima para penerima PKH Plus adalah Rp 2 juta per tahun. Dicairkan sebanyak empat kali. Setiap pencairan Rp 500 ribu. Mudah-mudahan manfaat barokah," ucap Gubernur Khofifah.
(Gubernur Khofifah Rumuskan 3 Solusi Strategis Buat Atasi Harga Garam yang Anjlok, Ini Rinciannya!)
Secara khusus Khofifah juga meminta pendamping PKH untuk mendatangi rumah lansia yang hari ini tidak bisa hadir di Desa Apaan Sampang, tempat pencairan simbolis yang didatangi Gubernur Khofifah.
Sebab dari data Pemprov Jawa Timur, banyak penerima PKH Plus yang usia sudah di atas 70 tahun. Sehingga tidak memungkinkan untuk datang langsung ke lokasi pencairan.
Uang bantuan PKH Plus sebesar Rp 2 juta disalurkan langsung pada rekening penerima.
Yang nantinya bisa diambil langsung melalui bank. Sehingga sudah lewat non tunai dan lewat transfer langsung pada penerima.
Salah satu penerima PKH Plus, Rodiyah mengaku senang bisa mendapatkan bantuan dari Pemprov berupa PKH Plus. Ia mengatakan uang yang dicairkan setiap tiga bulan sekali.