Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penularan HIV/Aids di Kota Blitar Mulai Menyasar Usia Remaja, Ini yang Dilakukan Dinkes

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar berupaya mencegah penularan HIV/Aids dengan menggencarkan penyuluhan ke anak-anak muda.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
Surya/samsul hadi
Suasana rapat koordinasi tim penanggulangan HIV/Aids di Kota Blitar, Rabu (31/7/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Penularan HIV/Aids di Kota Blitar mulai menyasar ke usia remaja antara 15 tahun-21 tahun.

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar berupaya mencegah penularan HIV/Aids dengan menggencarkan penyuluhan ke anak-anak muda.

"Berdasarkan temuan kami, usia pengidap HIV/Aids semakin muda. Usia-usia remaja," kata Kepala Dinkes Kota Blitar, M Muchlis, usai membuka rapat koordinasi Tim Penanggulangan HIV/Aids di Kota Blitar, Rabu (31/7/2019).

Muchlis mengatakan sampai sekarang jumlah total orang dengan HIV/Aids (ODHA) di Kota Blitar ada 194 orang. Jumlah itu merupakan akumulasi sejak kasus HIV/Aids pertama kali ditemukan di Kota Blitar pada 2004.

Menurutnya, pengidap HIV/Aids tetap mayoritas laki-laki. Hanya saja, dari hasil temuan Dinkes, usia pengidap HIV/Aids semakin hari semakin muda. Penularan HIV/Aids sudah menyasar usia remaja.

"Paling banyak tetap usia produktif mulai 21-35 tahun. Tapi, sekarang juga sudah menyasar usia remaja," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Dikatakannya, Dinkes terus berupaya menekan jumlah penularan HIV/Aids. Salah satu upayanya dengan cara menggencarkan penyuluhan soal bahaya HIV/Aids ke kalangan remaja baik di kampus maupun sekolah.

"Program prioritas kami menekan jumlah kasus HIV/Aids, menekan jumlah kematian ODHA, dan menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap ODHA," katanya kepada Tribunjatim.com.

Dia menjelaskan program itu diwujudkan melalui cara penyuluhan, lalu menemukan kasus HIV/Aids, setelah ditemukan dilakukan pengobatan, dan terakhir dipertahankan jangan sampai ODHA meninggal.

Jelang Hari Raya Idul Adha Harga Kambing Masih Normal, Diprediksi Naik Pasaran Pahing Berikutnya

Madura United Vs PSS Sleman, Yakin Sulitkan Tuan Rumah, Pelatih PSS Berambisi Bawa Tim Curi Poin

Jawaban Syahrini Soal Kabar Dirinya Hamil, Beri Reaksi Ini Saat Bentuk Tubuhnya Disorot

Menurutnya, kendala pencegahan penularan HIV/Aids soal kesadaran masyarakat. Banyak masyarakat yang belum paham betul dengan HIV/Aids. Masyarakat masih enggan mengikuti pemeriksaan soal HIV/Aids.

"Makanya kami gencarkan penyuluhannya. Kalau sarana prasarana pemeriksaan HIV/Aids sudah bisa dilakukan di Puskesmas maupun rumah sakit," katanya.

Plt Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan kasus HIV/Aids hampir terjadi di semua daerah. Hal itu menjadi tantangan bagi daerah untuk mencegah peredaran HIV/Aids di masyarakat. Menurutnya, tim penanggulangan HIV/Aids akan merumuskan upaya untuk pencegahan penularan HIV/Aids.

"Kalau perlu, kami akan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut memberikan penyuluhan soal bahaya HIV/Aids ke warga. Karena penyelesaian masalah HIV/Aids tidak bisa hanya dilakukan Dinkes saja, semua elemen harus terlibat," katanya. (sha/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved