TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - WhatsApp (WA) milik Komisioner KPU Kota Blitar Mashudi, dihack atau diretas orang tak dikenal menjelang pelaksanaan rekapitulasi hasil Pemilu 2019 tingkat Kota Blitar, Selasa (30/4/2019).
Pelaku menggunakan WA milik Mashudi untuk menawarkan barang-barang ke orang lain.
"Saya baru tahu kalau WA saya diretas tadi pagi. Tiba-tiba ada notifikasi verifikasi WA masuk ke ponsel saya. Dan posisi WA saya tidak bisa digunakan," kata Mashudi.
• Rekapitulasi Hasil Pemilu 2019 di Kota Blitar Dikawal Ketat Polisi, Ditarget Selesai Dalam Sehari
• Ditargetkan Tuntas dalam Sehari, Rekapitulasi Suara Tingkat Kota Blitar Dijaga Ketat Polisi
• Seminggu Jelang Puasa Ramadan, Harga Bawang Putih Terus Naik di Pasar Kota Blitar, Rp 50 Ribu Per Kg
• Kementerian Lingkungan Hidup Bakal Bagi-bagi Lahan Bertani 19000 Ha di Blitar, Ini Aturannya
Tetapi, anehnya, posisi WA Mashudi di ponsel lain terlihat online. Padahal, saat itu Mashudi tidak bisa mengoperasikan WA-nya.
Malah, WA Mashudi mengirim beberapa pesan ke sejumlah teman di kontak WA Mashudi.
Pesan yang dikirim berupa penawaran barang dan jual beli pulsa internet.
"Digunakan untuk kirim pesan aneh-aneh. Pelaku juga memblokir sebagian nomor teman di kontak WA saya. Tadi banyak yang komplain ke saya," ujarnya.
Mashudi sempat khawatir ketika mengetahui WA-nya dibajak orang. Apalagi, saat ini, sedang proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019 tingkat Kota Blitar.
Posisi Mashudi juga sebagai komisioner divisi teknis di KPU Kota Blitar. Dia khawatir WA-nya dipakai untuk menyebarkan fitnah terkait Pemilu.
"Saya khawatir kalau terjadi fitnah. Sekarang momennya masih Pemilu. Posisi saya juga sebagai komisioner KPU," katanya.
Mashudi mengimbau ke teman-temannya untuk sementara ini agar mengabaikan kiriman pesan yang aneh-aneh dari nomor WA-nya.
Saat ini, dia sudah tidak mengaktifkan nomor WA-nya. Hanya saja, dia belum sempat ke Grapari untuk memblokir nomor WA-nya.
"Tadi mau ke Grapari tidak sempat, posisi saya masih repot, persiapan rekapitulasi Pemilu. Tapi saya sudah koordinasi secara internal dengan polisi. Saya hanya minta masyarakat waspada kalau menerima pesan aneh-aneh dari nomor WA saya," ujarnya.