Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sidang Dimas Kanjeng

Jelang Sidang, Inilah Fakta-Fakta Unik Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Berikut fakta-fakta unik yang terungkap selama kasus penipuan dan pembunuhan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring aparat Kepolisian menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sidang kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan Dimas Kanjeng rencananya akan segera digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan, Probolinggo.

Seperti diketahui sebelumnya, Dimas Kanjeng merupakan guru besar, pengasuh, serta pemilik padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

Selain penipuan dan penggelapan, Dimas Kanjeng juga menjadi tersangka pembunuhan dua santri padepokan, Ismail Hidayah dan Abdul Gani.

Dimas Kanjeng disebut telah memerintahkan pembunuhan berencana untuk kedua korban.

Abdul Gani diduga dibunuh pada 13 April 2016 sekitar pukul 09.00 WIB di Ruang Tim Pelindung Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Menjelang waktu sidang yang semakin dekat, TribunJatim.com merangkum fakta-fakta unik mengenai sosok Dimas Kanjeng.

Berikut fakta-faktanya:

1. Punya Jubah dengan Kantung Rahasia

Dimas Kanjeng diketahui memiliki penjahit pribadi untuk mendesain jubah-jubahnya.

Jubah pertama yang dipakai Dimas Kanjeng dibuat oleh mendiang Dollah pada 2010 lalu.

Setelah Dollah meninggal dunia, Dimas Kanjeng mempercayakan penjahitan jubah pada Mahmudiono.

"Jumlah jubah Dimas Kanjeng ada tujuh, satu jubah warna merah dan satu jubah warna hijau serta lima jubah warna hitam," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol RP Argo Yuwono, Selasa (8/11/2016).

Dimas Kanjeng memakai jubah dengan saku belakang berukuran sekitar 40 cm x 40 cm untuk mengeluarkan uang.

Jahitan untuk saku itu tampak rapi dan tak begitu terlihat sehingga jubahnya terkesan polos.

"Saku yang ada itu bisa menampung uang Rp 70 juta sampai Rp 100 juta (pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu)," tambahnya.

2. Punya Mahaguru Seorang Gelandangan

Dimas Kanjeng memiliki tujuh mahaguru yang diagung-agungkan para pengikutnya.

Ketujuh mahaguru itu disebut sebagai orang pintar yang memiliki ilmu keagamaan tinggi.

Namun, ternyata hal tersebut salah besar.

Bukannya berilmu agama tinggi, ketujuh mahaguru itu sebenarnya adalah pengemis, gelandangan, pemulung, dan penjual kopi di Jakarta.

"Tujuh mahaguru itu direkrut Vijay atas perintah Taat Pribadi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol RP Argo Yuwono, Minggu (6/11/2016).

"Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap, ada yang jadi gelandangan dan penjual kopi," lanjut Argo.

Dimas Kanjeng merekrut ketujuh orang itu untuk mengelabuhi pengikut sehingga mereka menyetorkan uang padanya.

Agar meyakinkan, tujuh pria berjenggot itu diberi jubah dan sorban layaknya kyai atau ulama.

3. Punya Bunker yang Bisa Tampung Uang Rp 2 Triliun

Uang mahar dari ribuan pengikut Dimas Kanjeng di berbagai daerah Indonesia ternyata disimpan di bunker rahasia.

Di dekat rumah istri keduanya, Laila, ada rumah yang berisi dua bunker tersembunyi di bawah karpet kamar tidur.

Sayangnya, saat tim penyidik Ditreskrimum Polda Jatim menggeledah pada September 2016 lalu, bunker tersebut kosong.

Kaki tangan Dimas Kanjeng diduga telah menguras uang atau emas batangan yang ada dalam bunker sebelum atau sesudah penggerebekan padepokan.

Tinggi bunker tersebut sekitar 1,5 meter dan lebar 1 meter yang diperkirakan bisa menampung uang Rp 2 triliun.

4. Punya Pengikut Fanatik

Setelah Dimas Kanjeng ditahan, para pengikutnya masih enggan meninggalkan padepokan meskipun kebanyakan dari mereka berasal dari luar kota.

Para pengikut bergerombol jadi satu dan membangun tenda yang berdekatan untuk tempat tinggal sementara.

Seorang pengikut Dimas Kanjeng, YN, mengungkapkan ia masih bertahan di padepokan karena bisa memperdalam ilmu agama.

"Di sini saya tenang sekali, saya bisa memperdalam ilmu agama," ujar pengikut yang berasal dari Denpasar Selatan, Pulau Bali, ini.

"Saya diajarkan arti keikhlaskan, kesabaran, tawadlu, dan masih banyak lagi, dari sini lah saya belajar banyak tentang pengetahuan agama," tamban YN.

5. Ada Foto Dimas Kanjeng Bareng Jokowi

Foto Dimas Kanjeng bersalaman dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sempat beredar di dunia maya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, Presiden Jokowi memang membuka diri untuk bertemu dengan siapapun.

"Bahwa kemudian masyarakat yang datang ke Istana, salaman dengan Presiden atau Wakil Presiden, itu ya pasti banyak, namanya Presiden ya menerima siapa saja," ujarnya, Rabu (5/10/2016).

Namun, Pramono menegaskan foto tersebut tak bisa menjadi bukti bahwa Dimas Kanjeng dan Presiden Jokowi memiliki hubungan.

"Nggak ada urusan Istana dengan yang begitu-begitu, apalagi menggandakan uang, wong kita nggak percaya dengan apa yang dilakukan," tegasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved