Diajar Bahasa Indonesia, Puluhan Siswa SMP Malah Kesurupan, ini yang Terjadi
Sebanyak 50 siswa kelas IX SMPN 2 Kota Malang, mayoritas siswa puti tiba-tiba mengalami kesurupan, Kamis (16/2/2017), saat pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Mujib Anwar
Laporan wartawan Surya, Sylvianita Widyawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 50 siswa kelas IX SMPN 2 Kota Malang mengalami kesurupan massal, Kamis (16/2/2017).
Mayoritas dari mereka yang kesurupan adalah siswa putri.
Peristiwa itu bermula, sekitar pukul 07.30 WIB, ketika siswa di kelas IX C mendapat pelajaran Bahasa Indonesia.
Nah, ditengah pelajaran tiba-tiba dua siswi kesurupan dan berteriak-teriak.
Seisi ruangan kelas langsung dibuat panik.
Mendapati itu, dua siswi tersebut lantas dibawa ke ruang UKS untuk diberi pertolongan dan setelah 30 menit, mereka sadar.
Namun, usai jam istirahat kedua, ada satu lagi siswa di kelas tersebut yang kesurupan.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, siswa di kelas lain juga banyak yang mengalami hal serupa, seperti kelas IX D, kelas IX G, dan kelas IX H.
Puncaknya, pukul 10.30 WIB, tercatat ada 50 orang siswa yang kesurupan massal.
Sri Nuryani, Kepala SMPN 2 Kota Malang mengatakan, karena semakin banyak siswa yang kesurupan, mereka semua akhirnya dibawa ke masjid sekolah, untuk diberi pertolongan.
"Kami juga akhirnya memanggil dua ustadz untuk menangani mereka," jelasnya.
Karena banyaknya siswa yang kesurupan, dua ustadz tersebut dibantu para guru agama, butuh waktu hingga tiga untuk menyadarkan para siswa.
Menurut kedua ustadz, mereka membacakan wirid Ratib Al Attas.
Ratib adalah semacam kumpulan lafadz ayat Al Quran, dzikir dan doa yang disusun sedemikian rupa dan dibaca secara rutin dan teratur.
"Alhamdulillah, pukul 14.00 WIB kondisinya normal kembali," ucap Ustadz Muki.