Kisah Ali, Harimau di Ponpes Pasuruan, Jadi Sakit-sakitan Sejak Kiai Pengasuh Ponpes Wafat
Sebelumnya, harimau ini dipindahkan dari TSI ke Pondok Metal tahun 2002 dan dirawat pengasuh Pondok Metal Muslim, KH Abu Bakar.
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur mengevakuasi seekor Harimau Sumatera jenis benggala dari Pondok Pesantren Metal Muslim Al Hidayat di Pasuruan, Rabu (29/3/2017).
Ya, Ponpes yang terletak di Kecamatan Rejoso, ini, ternyata punya harimau pelharaan.
Harimau langka berusia 16 tahun itu dipindahkan ke Taman Safari Indonesia II Prigen, Pasuruan.
Alasannya, karena kondisi harimau ini tengah sakit dan perlu perawatan medis.
Proses pemindahan harimau yang sudah berada di Ponpes sejak tahun 2002 ini tidak mengalami kendala yang berarti.
Proses evakuasi dimulai pukul 10.00 dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
Semua prosedur dilakukan secara aman dan sangat hati-hati, agar tidak melukai harimau ini.
Kepala BKSDA Jawa Timur Ayu Dewi Utari mengatakan, harimau ini tengah sakit.
Indikasi kuatnya, harimau ini mendapat perawatan yang kurang sempurna.
Sebelumnya, harimau ini dipindahkan dari TSI ke Pondok Metal tahun 2002 dan dirawat pengasuh Pondok Metal Muslim, KH Abu Bakar.
Anehnya, setelah KH Abu Bakar wafat, harimau ini kemudian menjadi murung dan sakit-sakitan.
"Tapi, kiai sudah meninggal beberapa waktu lalu. Setelah meninggal, harimau ini tidak terawat. Dan kemarin, saya mendapat kabar dari Bupati Pasuruan untuk mengevakuasi harimau ini. Hari ini, kami pindahkan harimau itu ke TSI," kata Ayu Dewi Utari.
Dia menjelaskan, pihak TSI dan tim dokter belum mengetahui sakit apa yang diderita harimau tersebut.
Saat ini, pihaknya masih melakukan observasi terhadap harimau itu.
"Tidak bisa dalam jangka waktu dekat. Minimal kami butuh waktu dua atau tiga minggu. Tapi bisa lebih bisa sampai sebulan untuk observasi itu," paparnya.
Di TSI, kata dia, harimau akan dirawat dan disembuhkan dari penyakitnya.
Dari segmen makanan dan vitaminnya, akan lebih diperhatikan.
"Setelah sembuh nanti, kami akan lihat. Apakah nanti dikembalikan ke pondok atau di TSI atau bahkan di tempat lain. Akan kami putuskan lebih lanjut," jelasnya.
Ia menjelaskan, harimau ini sangat jinak.
Bahkan, informasinya harimau sangat manut dengan si empunya dulu.
Namun, setelah KH Abu Bakar wafat, harimau mendadak berubah.
"Semua administrasi sudah jelas dan lengkap. Jadi kepemilikan harimau di pondok itu tidak ada kesalahan hukum," tandasnya.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari sejumlah warga terkait kondisi harimau di Ponpes Metal Al Hidayat.
"Mendapat laporan itu, saya sangat prihatin. Makanya saya minta BKSDA agar dirawat dan dievakusi agar segera dirawat dan diobati secara intensif," kata Irsyad Yusuf. (Surya/Galih Lintartika)