Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Longsor Maut di Ponorogo

Menteri Khofifah Beri Bantuan Dana untuk Korban Longsor Ponorogo, Berapa Jumlahnya?

Bantuan tersebut langsung diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana, pada Minggu pagi (2/4/2017).

Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Suasana pencarian korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Minggu (2/4/2017). Pencarian terpaksa dihentikan dan dilanjutkan, Senin (3/4/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 1,34 miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Bantuan tersebut langsung diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana, pada Minggu pagi (2/4/2017).

Rinciannya, Rp 832 juta berupa bantuan logistik terdiri dari paket lauk pauk, family kid, food ware, selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket.

Sementara sisanya disiapkan untuk santunan ahli waris korban meninggal/hilang sejumlah masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp 5 juta untuk korban luka.

 "Sesaat setelah kejadian, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi," ungkap Khofifah Indar Parawansa melalui siaran persnya saat berkunjung ke lokasi longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Minggu (2/4/2017).

 Sesaat setelah kejadian, Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi.

Tak hanya dari wilayah Ponorogo, namun juga dari wilayah sekitar seperti Probolinggo,Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

Khofifah mengatakan, selain Tagana, juga dikerahkan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel.

Diutarakan Khofifah, Tagana yang dikerahkan bertugas mendirikan sekaligus mengelola dapur umum lapangan guna memenuhi kebutuhan logistik korban bencana dan serta relawan.

Dari data sementara Kemensos, hingga kini masih ada 28 orang korban yang tertimbun, sementara yg berhasil selamat yaitu sebanyak 20 orang luka ringan dan tiga orang luka berat.

Adapun jumlah rumah yang tertimbun material longsor sebanyak 32 rumah.

"Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Insya Allah seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah," tuturnya.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, perlu adanya percepatan penanganan korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Dia mendorong diterbitkannya Surat Keputusan Tanggap Darurat oleh pemerintah daerah setempat.

"Untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak Kemensos mendorong Pemkab segera menerbitkan SK tanggap darurat," ujar Harry.

Dengan adanya SK itu, maka cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton bisa segera dicairkan. Bila diperlukan, akan ada penambahan CBP dari alokasi provinsi dan Kementerian Sosial.

Harry mengatakan, Kemensos juga menyiapkan tenaga pendamping psikososial dan Tim Reaksi Cepat.

"Guna mengatasi trauma bagi korban tanah longsor, terutama keluarga korban yang masih dinyatakan hilang," kata Harry.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved