Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Longsor Maut di Ponorogo

Akibat Longsor, Siswa Kelas VI SDN Tak Bisa Ikut Ujian

Seharusnya ujian digelar mulai Senin lalu, tapi karena luar biasanya dampak longsor sehingga siswa tak bisa mengikutinya.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Siswa SDN Banaran Ponorogo yang menjadi korban longsor sedang belajar di masjid, Kamis (6/4/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Selain memporak-porandakan pemukiman warga, longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, juga menyebabkan 26 siswa kelas VI SDN Banaran gagal melaksanakan ujian semester genap 2017.

Kepala SDN Banaran, Sukarti mengatakan, seharusnya Senin (3/4/2017) hingga Sabtu (8/4/2017), para siswa mengikuti ujian semesteran.

"Tapi karena ada bencana longsor, terpaksa ditunda," ujarnya, Kamis (6/4/2017), saat ditemui di Masjid Ibadus Sholihin, yang disulap jadi tempat belajar mengajar siswa.

Baca: Takut Terjadi Longsor Susulan, Siswa SD Ponorogo Pilih Belajar di Tempat Suci Ini

Rencananya, ujian semester akan dilaksanakan pada Senin (10/4/2017) depan. Tempat pelaksanaan ujian semester, tergantung dengan kondisi keamanan.

Apabila masih rawan terjadi longsor susulan maka, pelaksanaan ujian akan digelar di rumah warga yang jauh dari lokasi rawan longsor.

Dia berharap, ujian semester dapat terlaksana pada Senin, pekan depan. Sebab, selain ujian semester, siswa kelas VI juga harus mengikuti ujian praktek pada 17 April 2017.

"Kalau ujian praktik tidak mungkin diundur, karena itu kegiatan secara nasional syarat kelulusan siswa," jelasnya.

Baca: Hari ke-4 Pencarian Gagal Temukan Korban, Tim Gabungan Malah Dapat Barang Berharga ini

Dikatakannya, akibat longsor, sejumlah siswa kesulitan belajar selama tinggal di pengungsian. Selain itu, beberapa siswa kelas VI korban bencana tanah longsor kehilangan buku pelajaran.

Oleh sebab itu, pihak sekolah telah berupaya mencarikan buku pengganti bagi siswa yang kehilangan buku akibat longsor.

"Kami juga sedang menyiapkan buku pelajaran bagi siswa yang bukunya hilang saat longsor," kata Sukarti.

Pantauan di lokasi, karena jarak SDN Banaram dengan lokasi longsor hanya sekitar 100 meter, kegiatan belajar dipindah di masjid Ibadus Sholihin, Desa Banaran.

Dari total jumlah siswa SDN Banaran sebanyak 169 siswa, baru ada sekitar 60 siswa yang hadir pagi itu. Kegiatan belajar yang dipindah di masjid itu, sudah dimulai sejak Selasa (4/4/2017) lalu. (Surya/Rahadian Bagus)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved