Chahat, Bayi 8 Bulan yang Dijuluki Bayi Balon Karena Obesitas, Unik Begini Cara Menggendongnya
Seorang bayi yang masih berusia 8 bulan mengalami obesitas dan punya berat badan sebesar anak usia 4 tahun, cara orangtuanya menggendong unik!
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Ignatia Andra Xaverya
TRIBUNJATIM.COM - Kasus obesitas yang terjadi di dunia tidaklah sedikit.
Beraneka ragam makanan yang ada di dunia membuat manusia lapar mata dan akhirnya tak tahan untuk tidak menyantap makanan tersebut.
Biasanya seseorang akan menginjak berat badan obesitas setelah umur satu tahun.
Tapi dalam beberapa kasus unik di seluruh dunia, ada bayi-bayi tertentu yang alami obesitas sejak mereka bahkan belum bisa bicara.
Baca: Si Bocah Gigi Kelinci Akhirnya Dioperasi, Sungguh Luar Biasa Perubahan Wajah Bikin Melongo
Keadaan tersebut dapat dikarenakan banyak hal, bisa karena keturunan, makanan yang disantap, sampai kelainan dalam tubuh.
Kebanyakan orangtua Indonesia malah menginginkan anaknya cepat gendut, tapi tidak dengan yang dirasakan Reena, seorang ibu asal India ini.

Reena merasa khawatir dengan bayinya yang sudah alami obesitas di umurnya yang masih menginjak 8 bulan!
Bayi lucu ini bernama Chahat Kumar yang tinggal di Punjab, India.
Ia terlahir dengan rata-rata berat yang meningkat setiap harinya hanya selama 4 bulan terakhir.
Dokter yang menangani kelahiran Chahat menyampaikan kini berat Chahat sudah mencapai 17,37 kg dan berat tersebut setara dengan bocah yang harusnys sudah berumur empat tahun!
Baca: VIDEO : Liar! Lihat Aksi Tye Trujillo, Bocah 12 Tahun yang Jadi Basis Band Metal Korn
Chahat memiliki kelebihan 6,7 kg lemak dalam tubuhnya karena obesitas.
Dikutip dari situs The Sun, sang ayah Suraj Kumar (23) mengatakan Chahat saat lahir dalam kondisi normal.
Sampai pada akhirnya semakin lama mereka melihatnya membesar semakin cepat, bahkan seperti balon.

Sang Ibu yaitu Reena (21) mengungkapkan dirinya pernah kehilangan salah satu putra saat akan lahir, ia mengkhawatirkan nasib akan sama terjadi pada Chahat.
Reena juga bercerita tentang apa yang sebenarnya dimakan oleh Chahat sampai ia menjadi seperti balon.
"She doesn’t eat like a normal kid. She keeps eating all the time. If we don’t give her anything to eat, she starts crying."
(Dia tak makan seperti anak normal. Ia terus makan setiap waktu. Jika kita tidak memberinya sesuatu untuk dimakan, ia akan mulai menangis), ungkap Reena kepada The Sun.
Baca: VIDEO : Astaga, Ditemukan Bersama Kawanan Kera Hutan, Bocah ini Berjalan dengan Tangan dan Kaki
Chahat ternyata sangat menyukai makanan penutup.
India sangat terkenal dengan tepung lezat bahan dasar roti canai, roti maryam, dan roti khas lainnya dari tepung.
Kemudian, karena Chahat sangat menyukai berbagai macam apetizer itu akhirnya keinginannya untuk makan jadi tak terkontrol.

Setiap jam bahkan saat ia sedang bermain Chahat selalu rewel dan meminta makanan serta tepung tersebut untuk dicamil.
Bagaimana orangtua Chahat menggendong si bayi balon ini?
Ternyata, caranya cukup unik!
Chahat harus digendong dengan terlebih dahulu mengangkat bagian ketiak dan dadanya yang menggelembung.
Baca: Terungkap, Beginilah Cara Memindahkan Wanita Terberat Sedunia ke Rumah Sakit
Setelah itu, salah seorang yang lainnya harus memegang tubuh Chahat setengah bagian lain di sisi lainnya.

Biasanya menggendong Chahat memerlukan penanganan dua orang yaitu kedua orangtuanya, Reena dan Suraj Kumar.
Mereka menggotong tubuh balon Chahat ke kamar mandi, memindahkan tubuh besarnya ke kasur, bahkan mengganti popoknya selalu bersama-sama.

Chahat kini telah mendapatkan perawatan intensif oleh seorang dokter di Rumah Sakit Amritsar.
Dr. Sharma yang menanganinya meyakini bahwa tak ada kelainan dalam tubuh Chahat hanya saja dia harus mulai mengurangi aktivitas makannya yang berlebihan.
Baca: Sempat Bikin Bingung, Akhirnya Terungkap Cara Menggambar Grafiti di Jembatan ini
Jika tidak, kulit Chahat akan berkembang semakin tebal karena lemak dan akan semakin sulit bagi pihak rumah sakit mengambil sampel dari darahnya.

Kini bocah perempuan itu sudah di treatment khusus oleh pihak rumah sakit Amritsar.