Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sumur Ambles

Makin Bahaya, Sumur Ambles di Kediri Meluas ke Desa-Desa Lain, Kini 118 Sumur Ditelan Bumi

Meluasnya radius sumura ambles membuat masyarakat di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri yang berada di lereng Gunung Kelud makin was-was.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DIDIK MASHUDI
Tim dari PVMBG melakukan penelitian sumur ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Sabtu (29/4/2017). 

"Makanya pada tahap awal area dengan lubang akan terlebih dulu ambles dan ambrol," tegasnya, kepada Surya.

Jika berkaca peristiwa longsor di Ponorogo, juga terjadi retakan tanah dan penurunan permukaan tanah.

Hanya saja peristiwa di Ponorogo, kata Amien Widodo yang juga Koordinator Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS ini berlangsung selama tiga minggu secara bertahap.

“Kalau sudah 55 sumur itu cukup parah, bisa jadi nanti tahap airnya hilang dan tanahnya ambles," tegasnya.

Baca: Mengerikan! Inilah Video Saat 58 Sumur di Lereng Kelud Tiba-tiba Ambles dan Ambol

Warga di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri melihat sumur di belakang rumahnya yang baru ambles dan ambrol, Kamis (27/4/2017).
Warga di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri melihat sumur di belakang rumahnya yang baru ambles dan ambrol, Kamis (27/4/2017). (SURYA/DIDIK MASHUDI)

Apalagi kalau curah hujan tinggi, maka harus segera diamankan. Karena bisa saja tiba-tiba longsor.

Ia menjelaskan, peristiwa longsor terjadi akibat lapukan tanah yang cukup tebal di pegunungan.

Lapukan yang awalnya diikat oleh akar tanaman saat ini tidak ada yang menahan. Sehingga tanah tersebut akan ambrol saat air hujan memasuki rongga lapukan dan membuat masaa tanah semakin berat.

“Fenomena ini tidak karena penebangan 1 atau 2 tahun yabg lalu, tapi belasan tahun lalu. Sekarang baru dampaknya terlihat semua,” ucapnya.

Peristiwa retaknya tanah di area lereng pegunungan juga terjadi di Nganjuk dan Madiun sebelum longsor. Sebab, banyak area hutan yang telah dijadikan lahan pertanian.

“Retakan ini biasanya 300 meter, jadi bisa dilihat nanti apa kampung lainnya juga berjarak hingga sepanjang itu dengan lokasi ambrolnya sumur,” tegas Amien. (Surya/Didik Mashudi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved