Top 5 Jatim
Dari Semakin Banyaknya Sumur yang Hilang di Kediri, Hingga Bocah SMP yang 10 Kali Tiduri Siswi SMK
Apalagi perbuatan nista itu dilakukan berulang hingga lebih 10 kali. Tempat yang dipilih acak, yang penting aman dan bisa melampiaskan nasfu birahinya
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini adalah kumpulan berita Jawa Timur terpopuler, Minggu (30/4/2017).
1. Menteri ini Kaget Saat Lihat Panen Raya di Lamongan
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah (AAG) Puspayoga dibuat kaget saat melakukan panen raya jagung di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro, Lamongan, Sabtu (29/4/2017).
Diluar dugaannya, karena ternyata makanan olahan jagung dari Kota Soto ini sudah di ekspor.
Apresiasi itu bahkan langsung ditujukan kepada Fadeli, Bupati Lamongan atas upaya optimalnya berinisiatif memajukan pertanian.
“Ini Saya apresiasai kinerja beliau. Mampu menaikkan produktivitas jagung yang semula tidak sampai 6 ton, kini menjadi hampir 12 ton per hektare, “ungkap Puspayoga di depan undangan dan Bupati Fadeli.
Baca: Dari Praktik Klinik Mata-Telinga Illegal, Hingga Pertanyaan Polisi Soal Benda Lengket dari Pesta Gay
2. Prakiraan Cuaca pada 30 April 2017, Sejumlah Wilayah Jawa Timur Masih Diselimuti Awan Cumulonimbus
Kecepatan angin di Jawa Timur diprakirakan 3-12 knots dari arah tenggara menuju selatan.
Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Ari Wijayanto.
"Untuk di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Gresik, Madura, hingga Bawean, angin berkecepatan tiga hingga 12 knots dari arah Tenggara menuju Selatan dengan gelombang 0.3 meter hingga 0.5 meter dan akan terjadi pasang hingga 1.3 meter pada malam harinya serta jarak pandang mendatar sekitar 10 kilometer bila cuaca sedang cerah," jelas Ari, (30/4/2017).
Baca: Pertanyaan Polisi Soal Benda Lengket dari Tersangka Pesta Gay Ini Bikin Ngakak
Ia juga menerangkan sejumlah informasi terkait cuaca yang ada di Surabaya, Jawa Timur.
"Pagi ini cuaca di Surabaya sedikit dingin, tapi cerah dan suhunya sekitar 27 derajat celcius. Untuk siang hari akan ada hujan dengan intensitas sedang dan meningkat menjadi 34 derajat celcius. Dan hingga dini hari perlahan hujan akan reda namun udara akan kabur serta suhu akan kembali turun menjadi 25 derajat celcius," terang Ari.
Ari juga mengatakan, pada pagi hari, angin dari arah timur menuju selatan berkecepatan maksimal 28 Km/jam dengan kelembaban udara 65 persen hingga malam hari akan menurun menjadi sembilan Km/jam bahkan menjadi empat Km/jam dengan kelembaban udara meningkat menjadi 85 persen.
"Waspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang mulai siang, sore, hingga malam hari di sejumlah wilayah Jatim seperti, Batu, Ngawi, Ponorogo, Probolinggo, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Trenggalek, Kediri, Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Bondowoso, Jombang, Gresik, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan, Bojonegoro, Lamongan, Sampang, Sumenep, hingga Tuban, karena awan CB kami prediksi terlihat di sejumlah wilayah Jatim yang saya sebutkan tadi," tandas Ari.
3. Dewan Riset Nasional Kepincut Pengembangan Jagung Lamongan
Program pengembangan kawasan jagung modern Lamongan dinilai sukses oleh banyak pihak, diantaranya Dewan Riset Nasional (DRN).
Namun mereka mempertanyakan peran Taman Teknologi Pertanian (TPP) Banyubang Solokuro atas kesuksesan itu.
Perhatian TPP Dewan Riset Nasional (DRN) setidaknya tengah ditunjukkan langsung, yakni lewat Ketua Komisid TPP DRN yang bertandang langsung ke Lamongan.
"Menurut Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian DRN Haryono, TPP didirikan untuk meningkatkan penerapan dan alih teknologi," ungkap Bupati Fadeli kepada Surya, Sabtu (29/4/2017).
Ini juga, katanya, sekaligus melihat peran besar pemerintah daerah.
4. Makin Bahaya, Sumur Ambles di Kediri Meluas ke Desa-Desa Lain, Kini 118 Sumur Ditelan Bumi
Masyarakat di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri yang berada di lereng Gunung Kelud makin was-was.
Ini seiring dengan makin meluasnya radius sumur ambles ditelan bumi yang ada di wilayah tersebut.
Jika sebelumnya, sumur ambles dan ambrol hanya berada di Desa Manggis, kini fenomena alam langka tersebut meluas ke sejumlah desa lain, yang masih bertetangga dengan Desa Manggis.
Pantauan di lapangan, sumur di dua desa, yakni Dusun Jatirejo, Desa Gadungan dan Dusun Karangnongko,
Desa Sumberagung, Kecamatan Puncu mulai ikut terdampak.
Di Dusun Jatirejo malahan sudah ada sekitar 10 sumur yang telah terdampak ambles.
"Laporan awal sudah ada empat sumur yang sudah ambles dan enam sumur lainnya airnya sudah mulai keruh," ungkap Katini, Kepala Dusun Jatirejo kepada Surya, Sabtu (29/4/2017).
Warga kedua dusun itu khawatir jumlah sumur yang terdampak bakal semakin meluas seperti yang terjadi di Desa Manggis.
Apalagi masih belum semua warga yang melaporkan kondisi terbaru sumurnya. "Ada juga sumurnya yang mulai retak-retak," tambahnya.
Sementara di Dusun Karangnongko, Desa Sumberagung sudah ditemukan belasan sumur warga yang mulai ambles dan airnya keruh.
Warga mulai khawatir jumlah sumur terdampak semakin meluas.
Jarak Dusun Jatirejo dan Dusun Karangnongko dengan Desa Manggis hanya terpaut sekitar 3 kilometer.
Sementara di Desa Manggis sendiri, berdasar hasil pendataan terakhir jumlah sumur yang sudah ambles ditelan bumi totalnya mencapai 71 sumur.
Jumlah ini bertambah tujuh dari data semula yang hanya 64 sumur. Itu diluar sumur warga yang airnya mulai keruh dan jumlahnya mencapai 117 sumur.
Sumur ambles ini tersebar di lima dusun. "Kasus terbaru ditemukan di Dusun Manggis, satu sumur ambles dan 14 sumur mulai keruh," jelas Sunardi, Sekretaris Desa Manggis kepada Surya.
Sedangkan sumur yang sudah mulai keruh kasusnya telah meluas di lima dusun. Sehingga total sudah ada 117 sumur warga yang airnya mulai keruh tak layak dikonsumsi.
Jika ditambah 71 sumur yang sudah mulai ambles total ada 188 sumur di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, yang berada di lereng Gunung Kelud yang ambles ditelan bumi dan airnya keruh serta tidak layak dikonsumsi.
Malahan di Dusun Ringinbagus yang sebelumnya tidak ada laporan masuk, saat ini telah ditemukan 39 sumur yang airnya mulai keruh.
5. Bocah SMP 10 Kali ini Tiduri Siswi SMK, Saat Pacarnya Hamil 7 Bulan, Malah Cengengesan
Gara-gara dimabuk asmara, pasangan muda-mudi yang masih pelajar melakukan tindakan layaknya suami istri yang dilarang agama.
Apalagi perbuatan nista itu dilakukan berulang hingga lebih 10 kali.
Tempat yang dipilih acak, yang penting aman dan bisa melampiaskan nasfu birahinya.
Mulai di area wisata waduk, tempat perkemahan, rumah, hingga kamar mandi sekolah.
Buah dari hubungan asmara yang kebablasan itu pasangan beda usia dan jenjang pendidikan itu, si cewek saat ini hamil 7 bulan.
FT, si cewek adalah siswi SMK swasta di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Meski masuk sekolah menengah atas, dia sudah berusia 17 tahun.
Sedangkan HFT, si cowok masih siswa SMP, di kecamatan yang sama dengan si cewek. Usianya 15 tahun, dua tahun lebih tua dari si cewek.
Saat janin di perut FT makin membesar, masalah mulai muncul. HFT tak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya, menghamili anak orang.
Sehingga dia dilaporkan orang tua si cewek ke polisi, Selasa (25/4/2017). Empat hari kemudian, akhirnya harus berurusan dengan hukum, setelah polisi berhasil mencokoknya, Jumat (28/4/2017).
Saat dibekuk anggota resmob Polres Lamongan, HFP saat sedang asyik ngopi di warung sebelah SPBU Sugio.
Pelajar ingusan ini sempat menghilang setelah dilaporkan Santriman, orang tua FT ke Polres Lamongan.
Itu dilakukan, karena tersangka terus menghindar saat keluarga korban memintanya untuk bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan kepada FT.
Bahkan karena tidak ingin ketemu orang tua korban, HFP sengaja sampai harus bolos sekolah hingga beberapa hari.
Namun, seperti pepatah sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga.
HFP dibekuk saat sedang santai ngopi di warung Jalan Raya Sugio. Dengan mengenakan celana jeans dan baju warna hijau buram.
Tersangka tak berkutik saat dua anggota resmob menjemputnya di warung yang cukup ramai itu.
Saat Surya mengambil gambarnya, tersangka hanya bisa tertunduk dan belum banyak mamberikan pengakuan.
Namun HFP mengakui, bahwa dia memang telah berkali-kali melakukan hubungan layaknya suami istri dengan FT yang diakui sebagai pacar dan kekasihnya, meski pendidikannya kalah dibanding sang pacar.
Namun HFP takut dimintai pertanggujawaban, karena pada dasarnya ia tidak siap untuk menikahi korban.
Tersangka tak tahu harus berbuat apa, setelah tahu bahwa FT hamil akibat berulangkali melakukan hubungan intim dengannya.
"Sata tidak tahu, bingung Pak," ucapnya, sambil sedikit cengengesan.
Sementara janin di perut FT makin besar dan kini usainya 7 bulan.
(TribunJatim.com)