Biadab, Bocah Ingusan Diperkosa Saat Siang Bolong, Tahu Lokasi Begituannya Bisa Bikin Syok
Para orang tua sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam menjaga buah hati mereka.
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Para orang tua sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam menjaga buah hati mereka.
Sebab, bahaya bisa saja mengancam keselamatan mereka setiap saat.
Termasuk bahaya kejahatan seksual terhadap anak.
Belakangan, memang cukup marak kasus kejahatan seksual terhadap anak.
Bahkan, tidak jarang pelakunya merupakan orang yang dekat dengan korban.
Itu seperti kasus yang terjadi Situbondo baru-baru ini.
Baca: Biadab, Usai Gilir Mantan Ceweknya Bareng 6 Laki-laki Lain, Pria Ini Lakukan Hal yang Bikin Ngeri
Seorang bocah sekolah dasar (SD) di Situbondo, diduga menjadi korban pemerkosaan tetangganya sendiri.
Korban yang berusia 12 tahun itu berasal dari Kecamatan Banyuputih.
Dia dipaksa melayani nafsu bejat pelaku saat kedua orang tua korban tidak ada di rumah.
Baca: Parah Banget, Pasangan Ini Mesum di Siang Hari, Lihat Lokasi Begituannya Bisa Bikin Syok
Terungkapnya dugaan pemerkosaan tersebut, setelah korban mengadu dan menangis di hadapan kedua orang tuanya.
Mendengar penuturan polos buah hatinya, selanjutnya, orang tua korban melaporkan ke Mapolres Situbondo.
Peristiwa dugaan pemerkosaan itu bermula saat korban yang ditinggal sendirian di rumahnya sedang menonton televisi.
Namun tiba tiba pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui pintu depan rumahnya yang tidak terkunci.

Setelah itu pelaku memaksa dan mengancam korban untuk melakukan hubungan layaknya suami istri.
Usai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku langsung meninggalkan korbannya.
Kedua orang tua korban kaget saat melihat anaknya menangis dan memberitahu kalau dirinya telah diperlakukan tidak senonoh oleh tetangganya tersebut.
Baca: Biadab, Usai Gilir Mantan Ceweknya Bareng 6 Laki-laki Lain, Pria Ini Lakukan Hal yang Bikin Ngeri
Bak disambar petir disiang bolong, akhirnya orang tua korban melaporkan kasus yang dialami anaknya itu ke Mapolres Situbondo.
Kasubag Humas Polres Situbondo, Iptu Nanang Priambodo membenarkan laporan tersebut.
"Korban hari ini masih dimintai keterangannya di ruang unit Perlindungan Perempuan dan Anak," kata Iptu Nanang.
Mantan Kekasih Diperkosa Ramai-ramai Usai Tolak Menikah, Selanjutnya Tubuhnya Diberikan Untuk Makan Anjing
Menjalani sebuah hubungan dengan seseorang memang harus menerima apapun yang terjadi.
Termasuk, saat harus berpisah dengan pasangan yang selama ini menjadi kekasih kita.
Sebab, saat telah berpisah, seharusnya hubungan yang baik harus tetap terjalin.
Namun, apa yang terjadi di India justru sebaliknya.
Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Daily Star, seorang pria tega memperkosa mantan kekasihnya.
Alasannya, karena
Pria yang tega melakukan itu adalah Sumit Kumar.
Niatan itu muncul karena sang gadis yang berusia 23 tahun itu menolak ajakan Sumit untuk menikah.
Oleh karena itu, Sumit pun menculik gadis itu dari rumahnya yang ada di Sonipat, India utara.
Bersama enam orang temannya, Sumit menculik kekasihnya itu.
Selanjutnya, secara bergantian mereka melakukan pemerkosaan.
Aksi sadis Sumit tidak berhenti begitu saja.
Usai memperkosa mantan kekasihnya secara berama-ramai, Sumit kemudian meninggalkan tubuh kekasihnya yang sudah tewas itu di tempat mereka memperkosanya.
Nahasnya, di sekitar tempat itu juga ada anjing yang sedang lapar.
Sehingga, setengah tubuh perempuan itu kemudian dimakan anjing, dan Sumit membiarkannya begitu saja.
Kasus itu kemudian segera diketahui polisi.
Oleh karena itu, polisi segera melakukan penangkapan terhadap Sumit.
Seorang petugas kepolisian, Anjay Kumar mengatakan, korban tinggal bersama ibunya.
"Selama ini korban tinggal bersama ibunya,"ucapnya.
Polisi itu kemudian menjelaskan kronologis kejahatan sadis itu.
"Ketika itu sekitar 9 Mei, tepatnya pada pukul 7 pagi, terdakwa Sumit ditemani Vikas, memasukkan korban ke dalam mobil,"kata petugas itu.
Saat ini, polisi terus mengembangkan kasus itu.
Kasus pemerkosaan brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang atau gang juga pernah terjadi di India pada tahun 2012 lalu.
Saat itu, peristiwa tersebut terjadi di sebuah bus di Delhi, dan menjadi perhatian dunia.