Gagal Berangkat dan Terlantar di Jakarta, Puluhan Jemaah Umrah asal Situbondo Nekat Lakukan ini
Puluhan orang calon jemaah umrah sangat kebingungan, karena ditelantarkan begitu saja oleh travel penyelenggara.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Puluhan calon jamaah umrah asal Situbondo akhirnya pulang ke rumahnya masing-masing, Selasa (23/01/2017).
Ini setelah mereka terlantar dan tidak ada kejelasan kapan diberangkatkan ke tanah suci Mekkah.
Mereka pulang dengan menggunakan bus dari Jakarta, karena bekal untuk menunaikan ibadah umrah mulai menipis. Bahkan ada yang mengaku kehabisan uang.
Lia, seorang jemaah umrah mengatakan, dirinya sebenarnya berniat menunaikan ibadah umrah bersama suaminya menjelang masuknya bulan suci Ramadan.
Berdasarkan kententuan, dirinya akan berangkat pada tanggal 11 Mei dari Jakarta menuju Madinah.
Namun, setibanya di Jakarta ternyata ada pemberitahuan dari pihak PT First Travel, bahwa keberangkatanya diundur sehari menjadi tanggal 12 Mei 2017.
"Waktu tiba di Jakarta, saya juga bertemu dengan jamaah umrah lain yang juga belum berangkat," ujarnya, saat ditemui di rumahnya, Perumahan Angrek Emas, Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
Baca: Terlalu, Selama 4 Tahun Jajanan Menjijikkan ini Dibiarkan Bebas Beredar dan Dikonsumsi Anak-anak
Nah, pada saat puluhan orang calon jemaah umrah kebingungan, mereka didatangi staf dari PT First Travel dan mengakui kaget dengan kedatangan puluhan jamaah umrah tersebut.
"Para jemaah yang sudah datang, katanya akan diusahakan diberangkatkan pada tanggal 18 Mei," terangnya.
Ada dua kelompok yang rencananya akan diberangkatkan, yakni kelompok 12 sebanyak 193 orang dan kelompok 13 dengan jumlah mencapai 225 orang.
Dari 193 orang itu, sebanyak 45 orang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci oleh pihak travel.
"Tapi 225 orang calon jemaah dari kelompok 13 tidak ada yang diberangkatkan sama sekali," sergah wanita yang mengenakan kaca mata ini.
Baca: Diajak Ibunya Ambil Rapor di Sekolah, Bocah TK ini Tewas Mengenaskan, Gara-garanya Sepele
Karena tidak ada kejelasan, puluhan jamaah umrah asal Situbondo akhirnya sepakat mendatangi kantor travel untuk miminta penjelasan pihak manejer PT First Travel.
"Ya kami bertemu, tapi tetap tidak ada kejelasan kapan berangkat. Bahkan pihak manajer PT First Travel kaget ada calon jemaah umrah yang datang," bebernya.
Tak hanya itu, dirinya bersama calom jemaah umrah yang lain juga mendatangi gedung DPR RI di Komplesk Parlemen Gedung Nusantara untuk minta perlindungan.
"Kami tidak bertemu dengan anggota Dewan karena mereka sedang ada kegiatan diluar. Kami hanya ditemui dari bagian Sekretariat DPR RI," katanya.
Lia mengaku dirinya bersama suaminya masih berharap akan diberangkatkan untuk menunaikan ibadah umrah karena sudah membayar semua biaya umrah ke Tanah Suci kepada pihak PT First Travel.
"Intinya kami masih menunggu untuk diberangkatkan, jika tidak maka saya akan meminta kembali uang yang telah disetor itu," ujarnya.
Baca: Kiai Kampung Nilai Manuver Kiai Sepuh NU ke PKB Tendensius
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementrian Agama Situbondo, Maulana Akhmad Ridho mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan ketidak betangkatnya jamaah umrah itu.
Padahal pihaknya telah mengantisipasi sejak awal mndaftar dan mengurus paspornya di imigrasi.
"Artinya masyarkat ada komunikasi, apakah tavel yang akan memberangkatkan itu travel resmi dan ijinnya masih hidup," terangnya, di kantornya.
Menurut Ridho, selama dua bulan ini pihaknya telah menyebarkan surat edaran dari Kementrian Hukum dan HAM agar masyarakat yang akan menuniakan ibadah umrah meminta surat rekomendasi dari Kementrian Agama.
"Dengan surat Rekomendasi itu, maka ada komunikasi antara pihak Kementrian Agama dengan Masyarakat," ujarnya.
Saat disinggung terkait ijinnya, Ridho menegaskan First Travel izinnya resmi dan masih berlaku.
"Informasi yang kami dapat dari Kementrian Agama Pusat, para jamaah umrah yang tidak berangkat maka uangnya akan dikembalikan," tegasnya. (Surya/Izi Hartono)